Kuliner Nusantara

Resep Tahu Gimbal Khas Semarang

Tahu Gimbal adalah makanan khas Kota Semarang. Makanan ini terdiri dari tahu goreng, rajangan kol mentah, lontongtaoge, telur, dan gimbal (udang yang digoreng dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas karena menggunakan petis udang. Beda dengan saus kacang untuk pecel Madiun yang agak kental. Saus bumbu kacang untuk tahu gimbal agak sedikit encer.
Di Semarang, ada satu kawasan yang mayoritas pedagangnya menjual tahu gimbal. Lokasinya tepat di pusat Kota Semarang, yakni di Taman KB, Jalan Menteri Supeno.

Adapun yang khas dari tahu gimbal adalah gimbal itu sendiri. Gimbal adalah semacam bakwan goreng yang berisi udang. Gimbal digoreng garing dengan perpaduan rasa yang pas antara gurih, manis dan pedas. Sama seperti tahu atau lontong, gimbal dipotong-potong kecil-kecil dengan gunting khusus.



TAHU GIMBAL KHAS SEMARANG

Bahan :
  √  2 buah tahu putih yang besar digoreng, ditotong dadu
  √  100 gram tauge, disedu air panas
  √  100 gram kol, diiris halus
  √  4 sdm bawng goreng untuk taburan
  √  minyak secukupnya untuk mengoreng

Bahan Gimbal Udang :
  √  100 gram udang kecil, dibuang kepalanya
  √  1 sdm air jeruk nipis
  √  1 batang daun bawang
  √  2 siung bawang putih, dihaluskan
  √  ¼ sdt merica bubuk
  √  ½  sdt garam
  √  100 gram tepung terigu
  √  100 ml air

Bumbu Kacang :
  √  100 gram kacang tanah, digoreng
  √  8 buah cabai rawit merah
  √  2 siung bawang putih
  √  2 sdm kecap manis
  √  2 sdm irisan gula merah
  √  1 sdt garam
  √  200 ml air matang

Cara Membuat Tahu Gimbal Khas Semarang :

Gimbal Udang :
Lumuri udang dengan air jeruk nipis, biarkan 15 menit. Campurkan tepung terigu, garam, penyedap rasa, dan air, aduk rata. Masukkan udang dan bahan lainnya, aduk rata kembali. Ambil adonan satu sendok makan, goreng hingga matang, angkat, tiriskan. Setelah tidak ada lagi minyak yang menetes, potong gimbal udang menjadi beberapa bagian, sisihkan

Bumbu Kacang :
Haluskan kacang tanah, cabai rawit, bawang putih, gula merah dan garam. Campurkan dengan air dan kecap, aduk rata.
Tata kol, tauge, tahu dan gimbal diatas piring saji, siram dengan bumbu kacang dan taburi dengan bawang goreng.



Lihat Juga Kuliner Lainnya Khas Jawa Tengah :

Resep Risoles Khas Jakarta

Risoles dulunya disebut roinsolles, mulai dikenal pada abad ke-13. Pada waktu itu, makanan ini hanya sekadar panekuk yang digoreng di penggorengan memakai mentega atau lemak sapilemak babi. Pada perkembangan berikutnya, makanan ini barulah diisi dengan daging cincang.
Dalam istilah kuliner Perancis, verba rissoler berarti menjadikan coklat. Sebuah rissole selalu dibungkus oleh pastri gelembung atau sejenisnya, biasanya digoreng, tetapi kadang-kadang dipanggang di oven. Rasa rissole dapat asin atau manis. Rasa manis didapat dengan menaburinya dengan gula halus dan melengkapinya dengan saus buah. Di Indonesia risoles menjadi makanan cemilan atau jajanan khas dari daerah Jakarta, Indonesia.  Isi dalam risoles bisa berupa potongan daging sapi cincang, daging ayam, daging ikan atupun udang, serta sayur-sayuran seperti kentang, wortel maupun jamur kancing. Untuk kulit dadar pada risoles dapat dibuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, mentega, kuning telur serta air susu. Ada 2 jenis risoles yang sangat dikenal di Indonesia, yang pertama risoles dengan isian sayuran lalu dicampur dengan daging cincang, dan yang kedua risoles dengan isian ragout atau potongan-potongan wortel, kentang dan sayuran lainnya.





RESEP RISOLES

Bahan isian Risoles :
  √  2 buah wortel dipotong dadu kecil.
  √  2 buah kentang dipotong dadu kecil.
  √  300 gram suwiran daging ayam goreng.
  √  2 butir telur.
  √  4 siung bawang merah (cacah halus).
  √  4 siung bawang putih (cacah halus).
  √  1 cangkir susu cair.
  √  1 cangkir air matang.
  √  ½ cangkir terigu (larutkan dalam air secukupnya).
  √  Garam secukupnya.
  √  Gula pasir secukupnya.
  √  ½ sdt merica bubuk.
  √  3 sdm margarine.

Bahan kulit Risoles :
  √  500 gram tepung terigu.
  √  5 butir telur ayam.
  √  1 liter air susu.
  √  1 sdm garam.
  √  8 sdm minyak goreng.
  √  1 sdm minyak goreng sebagai olesan ketika membuat kulit dadar.

Bahan pelengkap Risoles :
  √  300 gram tepung panir.
  √  1 butir telur.

Cara Membuat Isian Risoles :
Siapkan wajan dan panaskan margarine. 
Kemudian tumis bawang bawang merah dan bawang putih sampai harum dam tambahkan larutan tepung terigu aduk rata.
Masukkan 1 cangkir air masak dan tambahkan juga wortel, kentang, suwiran daging ayam dan telur lalu aduk merata. Masaklah hingga wortel dan kentang matang.
Tambahkan garam, gula pasir serta merica kemudian tuangkan pula secara sedikit demi sedikit 1 cangkir susu cair lalu aduk secara perlahan dan masak kembali sampai semua bahan benar-benar matang.

Cara membuat kulit Risoles :
5 butir telur ayam beserta garam di aduk dengan mixer. 
Tuang susu cair secara perlahan sambil adonan diaduk secara merata. Tambahkan 500 gram tepung terigu sambil diaduk menggunakan tangan sampai adonan licin lalu masukkan pula 8 sendok minyak goreng kemudian aduk kembali sampai merata.
Siapkan wajan lalu olesi dengan minyak goreng. Setelah itu bentuk lembaran-lembaran kulit dadar tipis dari adonan tadi diatas wajan.

Cara membuat Risol : 
Siapkan 1 lembar kulit dadar kemudian isi dengan isian risoles tadi kemudian gulung risoles, selanjutnya rekatkan kulit dadar dengan putih telur. 
Ulangi cara tersebut sampai semua kulit dadar dan isian risol habis.
Kocok 1 butir telur ayam lalu celupkan risol kedalam kocokan telur lalu taburi dengan tepung panir yang telah disiapkan sebelumnya. didiamkan
Setelah Risol didiamkan selama 30 menit, gorenglah semua risoles hingga risol berwarna keemasan lalu angkat dan tiriskan.


Lihat Resep Kuliner Khas Betawi Lainnya :

Resep Tahu Gejrot Khas Cirebon

Tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon, Indonesia. Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabe, bawang putih, bawang merah, gula. Biasanya disajikan di layah kecil. Tahu gejrot juga merupakan jajanan khas daerah Cirebon yang digemari di kalangan anak-anak dan orang dewasa, karena sensasi rasanya yang khas. Tahu gejrot ialah tahu yang dipotong kecil-kecil kemudian ditaruh di atas piring kecil dan tahu yang digunakan ialah tahu sumedang. Cara memakannya pun unik, yakni dengan satu lidi kecil kemudian tusuk bagian tahu yang telah dipotong-potong itu.
Para pedagang tahu gejrot ini terdiri bisa dari kalangan perempuan dan laki-laki. Biasanya penjual laki-laki menggunakan pikulan untuk membawa barang dagangannya, sedangkan menggunakan tampah yang diusung di atas kepala bagi penjual perempuan. Para pedagang tahu gejrot sangat mudah ditemui utamanya di sekitar kota Cirebon dan juga beberapa daerah-daerah lain di Indonesia karena termasuk makanan ringan yang cukup populer. Cara membuat tahu gejrot diawali dengan menyiapkan tahu sumedang dan rendam tahu ke dalam air matang dan beri satu sendok teh garam halus kurang lebih selama 20 menit. Setelah tahu direndam, goreng tahu hingga matang, kemudian angkat dan tiriskan. Tahap selanjutnya ialah membuat kuah tahu gejrot. Caranya, haluskan bawang putih, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, cabai hijau, gula merah, dan garam, lalu masukkan air asam, air dan kecap manis, kemudian aduk rata, dan masak hingga mendidih,kemudian angkat dan sisihkan. Setelah itu letakkan tahu goreng di atas piring saji, tuangkan saus itu, lalu taburi dengan bawang merah goreng di atasnya. Pembuatannya yang masih sangat tradisional membuat tahu gejrot ini memiliki rasa yang khas, sehingga bukan suatu hal yang mengagetkan apabila makanan ini digemari di wilayah-wilayah besar di Indonesia seperti, Jakarta, Bandung, Depok, Malang, dan Surabaya.



TAHU GEJROT

Bahan :
  √  15 buah tahu pong atau tahu sumedang, potong-potong menjadi 4 bagian
  √  250 ml air
  √  3 sdm air asam jawa
  √  2 sdm kecap pedas manis atau kecap manis
  √  1 sdm kecap asin
  √  ½ sdt garam atau sesuai selera
  √  ½ gandu atau 3 sdm gula merah

Bumbu Ulek Kasar :
  √  3 buah cabai rawit merah
  √  3 butir bawang merah
  √  2 siung bawang putih

Cara Membuat :
Campurkan air, gula merah, air asam jawa, kecap manis, kecap asin dan garam lalu rebus hingga mendidih. Matikan api dan biarkan dingin lalu campurkan kuah dengan bumbu yang diulek kasar.
Masukkan potongan tahu ke dalam mangkuk saji lalu sirami dengan kuah sambalnya, siap untuk dihidangkan.

Resep Gudangan Khas Klaten

Gudangan adalah makanan khas jawa, khususnya Jawa Tengah. Gudangan sendiri adalah makanan yang terdiri dari sayur-sayuran dicampur dengan parutan kelapa (orang jawa sering menyebutnya "di urap" alias di campur) dan biasanya dengan bungkus yang khas yaitu daun jati. Karena selain enak dan menyehatkan, makanan ini bisa dibilang makanan merakyat yang dibilang murah.
Gudangan atau ada juga yang menyebutnya Kluban ini merupakan makanan sehat, bergizi tinggi dan baik untuk kesehatan badan karena banyak terdapat bermacam- macam sayuran hijau, lebih nikmat lagi disantap dengan nasi liwet pulen yang masih panas. Cita rasa makanan ini sendiri terletak di dalam bumbu kelapa parutnya dengan racikan bumbu sederhana seperti bawang putih, kencur, cabe, garam dan daun jeruk purut.
Menu makanan satu ini biasanya disertai dengan lauk tempe dan kerupuk yang terbuat dari nasi yang sudah diolah dan dikeringkan sering disebut dengan karak.
Untuk membuat gudangan sendiri sebenarnya juga cukup mudah karena hanya beberapa macam sayur direbus, kemudian ditaburi oleh bumbu yang sangat unik karena terbuat dari kelapa parut atau ada juga yang menyebutnya sebagai sambal gudangan. Karena pembuatan yang mudah tersebut sehingga gudangan tidak hanya untuk acara khusus saja namun juga menjadi salah satu macam sajian untuk makan keluarga sehari-hari, selain itu terkadang dipasar-pasar tradisional juga ada yang menjajakannya.


RESEP GUDANGAN

Bahan-bahan sayur :
Bayam, Kulbis, Wortel dipotong memanjang seperti korek api, kecambah, kacang panjang dipotong-potong, daun ketela muda, sayur adas dan lain-lain sesuai selera sayuran masing-masing.

Bahan bumbu kelapa/ sambal gudangan :
  √  300 gram kelapa muda yang telah diparut
  √  2 cm kencur
  √  3 siung bawang putih
  √  3 buah cabai merah
  √  Cabe rawit sesuai selera tergantung suka pedas atau tidak
  √  2 lembar daun jeruk purut
  √  Gula Jawa dan garam secukupnya

Bahan pelengkap :
Nasi Hangat, telur rebus dibelah dua secara horizontal, rempeyek kacang, ikan gereh pethek goreng.

Cara membuat :
Rebus semua sayuran hingga lunak angkat dan tiriskan, kemudian sisihkan jangan tercampur menjadi satu.
Haluskan semua bahan bumbu kecuali kelapa parut, jika sudah baru campurkan dengan kelapa parut tersebut kemudian aduk hingga merata.

Cara penyajian :
tuangkan nasi pada piring, kemudian sayuran-sayuran yang sudah direbus secukupnya, kemudian taburi bumbu kelapa, dan yang terakhir telur rebus, rempeyek, ikan gereh pethek goreng.



Lihat Juga Kuliner Lainnya Khas Jawa Tengah :

Resep Soto Padang Mangkuto

Soto Padang adalah hidangan berkuah kaldu sapi dengan bahan irisan daging sapi yang sudah digoreng kering, bihun (mie dari tepung beras), ditambah perkedel kentang dan dihidangkan panas-panas. Selain di Kota PadangSumatera Barat, hidangan Soto Padang juga mudah ditemukan di berbagai restoran Padang di penjuru dunia. Soto padang yang terkenal adalah soto padang mangkuto.

Perlu diketahui buat yang baru mau mencoba bikin soto padang, Sumatera Barat bahwa bahan masakannya adalah daging sapi, jadi kalau ada anggota keluarga yang tidak suka ya berikan alternatif lain.


SOTO PADANG MANGKUTO KHAS MINANG

Bahan :
  √  Daging has luar sapi  250 g
  √  Garam 2 sdt 
  √  1 liter air

Bumbu dihaluskan :
  √  6 butir bawang merah
  √  3 siung bawang putih
  √  2 buah cabai merah
  √  1 butir kapulaga, kupas
  √  2 sdm minyak sayur
  √  2 lembar daun jeruk
  √  1 batang serai, memarkan
  √  1 batang daun bawang, iris kasar
  √  1 cm jahe
  √  2 sdt garam
  √  ½ cm kunyit
  √  merica butiran ½ sdt

Bahan Pelengkap Soto :
  √  Perkedel kentang
  √  Kerupuk merah
  √  Sambal rawit merah
  √  2 butir telur rebus, kupas, potong-potong
  √  75 g suun, seduh air panas hingga lunak, tiriskan
  √  1 batang seledri, iris halus
  √  2 sdm bawang merah goreng

Cara Membuat Soto Padang Mangkuto :
Rebus daging sapi bersama garam hingga lunak. Tiriskan daging.
Iris melintang tipis, memarkan hingga agak pipih.
Sisihkan kaldunya sebanyak 1 liter
Goreng hingga kecokelatan dan kering. Tiriskan.
Suwir- suwir kecil. Sisihkan.
Tumis bumbu halus bersama daun jeruk, serai dan daun bawang hingga wangi.
Masukkan ke dalam kaldu. Didihkan dengan api kecil.

Penyajian :
Taruh suun, telur, perkedel dan daging dalam mangkuk saji.
Tuangi kaldu panas.
Taburi bawang merah, seledri dan kerupuk

Resep Tongseng Khas Solo

Tongseng adalah sejenis gulai dengan bumbu yang lebih "tajam". Perbedaan yang lebih jelas adalah pada penggunaan dagingnya. Tongseng dibuat dengan menggunakan daging yang masih melekat pada tulang, terutama tulang iga dan tulang belakang. Tongseng pada umumnya menggunakan daging kambing, meskipun ada pula tongseng daging sapi dan kerbau. Sebagai tambahan, ke dalamkuah kental dimasukkan sayuran seperti kolbawang putihtomat, dan kecap. Bumbu merupakan oseng-oseng yang terdiri dari campuran garam, bawang putih, kecap, dan lada. Biasanya tongseng dijual bersamaan dengan sate kambing. Tongseng dianggap sebagai makanan khas daerah Solo dan sekitarnya.



TONGSENG KAMBING

Bahan : 
  √  Daging kambing, 500 gram, potong dadu besar.
  √  Kol, 200 gram, buang tulangnya, potong kasar.
  √  Cabai merah, 3 buah, iris tipis.
  √  Cabai rawit, 4 buah, atau sesuai selera, iris tipis.
  √  Tomat, 2 buah, potong kasar.
  √  Jahe, 1 cm, memarkan.
  √  Lengkuas, 1 cm, memarkan.
  √  Bawang putih, 1 siung, iris tipis.
  √  Bawang merah, 3 butir, iris tipis.
  √  2 lembar, Daun jeruk.
  √  Kecap manis, 5 sendok makan.
  √  Air, 1.5 liter.
  √  Minyak goreng, secukupnya.

Bumbu yang dihaluskan : 
  √  Bawang putih, 3 siung.
  √  Bawang merah, 5 butir.
  √  Merica bubuk, 1 1/2 sendok teh.
  √  Kunyit bubuk, 1/2 sendok teh.
  √  Garam, secukupnya.
  √  Gula pasir, secukupnya.

Pelengkap :
Jeruk nipis, secukupnya.

Cara membuat : 
Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus, jahe, lengkuas dan daun jeruk hingga harum.
Masukkan daging kambing, masak hingga berubah warna.
Tuang air, masak hingga daging lunak.
Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Tambahkan kecap manis, cabai rawit, tomat dan kol, aduk rata. Tambahkan rebusan daging, didihkan kembali. Angkat. Sajikan hangat dengan pelengkapnya.
Untuk 4 porsi Tongseng Kambing

Tips : 
Agar daging cepat lunak, pilih daging dari kambing yang masih muda.
Agar daging cepat lunak, tambahkan parutan nanas atau bubuk papain sebelum daging dimasak.
Pilihlah tomat yang sudah tua tapi masih keras agar tidak hancur saat dimasak.



Lihat Juga Kuliner Lainnya Khas Jawa Tengah :

Resep Karedok Khas Sunda

Karedok atau keredok adalah salah satu makanan khas Sunda di Indonesia. Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah antara lain; mentimuntaogekolkacang panjang, daun kemangi, dan terong. Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putihkencurkacang tanah,air asamgula jawagaram, dan terasi.



RESEP KAREDOK

Bahan :
  √  5 lonjor kacang panjang, diiris 1/2 cm
  √  3 lembar kol, diiris kasar
  √  3 buah terong bulat, diiris tipis
  √  25 gram taoge mentah
  √  1 buah ketimun, dipotong-potong
  √  5 tangkai kemangi, dipetiki

Bahan Saus Kacang :
  √  100 gram kacang tanah goreng, dihaluskan
  √  2 siung bawang putih
  √  2 buah cabai rawit merah
  √  2 cm kencur
  √  1/2 sendok teh terasi
  √  3/4 sendok teh garam
  √  25 gram gula merah
  √  100 ml air
  √  1/2 sendok teh air jeruk limau

Cara membuat :
Ulek bawang putih, cabai rawit merah, kencur, dan terasi sampai halus.
Tambahkan garam, gula merah, dan kacang tanah. Ulek rata.
Tambahkan air sedikit-sedikit sambil diulek rata. Masukkan air jeruk limau. Ulek rata.
Tambahkan kacang panjang, kol, terong, taoge, ketimun, dan daun kemangi. Aduk rata. Sajikan.

Resep Panada Khas Manado

Panada adalah salah satu kue khas Manado yang populer selain klappertaart. Ada yang mengatakan kue ini merupakan pengaruh kuliner Belanda, namun ada juga yang mengatakan pengaruh kuliner Portugis karena bentuknya yang mirip kue pastel. Kue ini berupa kue pastel yang diisi dengan ikan laut cakalang dibumbu panpis. Bumbu panpis adalah ikan cakalang dimasak dengan bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabe merah, daun bawang, sedangkan ikannya disuir kecil-kecil. Pembuatan panada terdiri atas bahan dan isi, kemudian digoreng dalam minyak hangat.
Kue panada sebenarnya bukan berasal dari kuliner Belanda, melainkan dari bangsa SpanyolPortugis yang datang ke Minahasa beberapa abad yang lalu. Dalam bahasa mereka, panada disebut empanada, yaitu isian makanan (ikan dll.) yang dibungkus roti.
Resep untuk membuat Panada awalnya dimiliki oleh Keluarga Besar Mandey yang adalah keturunan asli Minahasa pada masa itu.


RESEP PANADA

Bahan Kulit :
  √  250 gram tepung terigu protein sedang
  √  1/4 sendok teh baking powder
  √  1 sendok teh (4 gram) ragi instan
  √  1 sendok makan gula pasir
  √  1 butir telur
  √  1/2 sendok teh garam
  √  125 ml santan dari 1/4 butir kelapa
  √  minyak untuk menggoreng

Bahan Isi:
  √  150 gram ikan cakalang/ ikan tongkol
  √  1/8 sendok teh air jeruk nipis
  √  3 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
  √  1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
  √  1 1/4 sendok teh garam
  √  1 sendok teh gula pasir
  √  100 ml santan dari 1/4 butir kelapa
  √  6 tangkai daun kemangi
  √  1 1/2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Halus :
  √  1 buah tomat kecil
  √  4 buah cabai merah
  √  2 buah cabai rawit merah
  √  5 butir bawang merah
  √  3 siung bawang putih
  √  2 cm jahe
  √  1 batang serai, diambil putihnya
  √  2 butir kemiri, disangrai

Cara Pengolahan :

Isi :
Lumuri ikan tongkol dengan air jeruk nipis. Diamkan 10 menit. Kukus 20 menit sampai matang. Angkat dan suwir-suwir.
Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun jeruk, dan serai sampai harum. Masukkan ikan tongkol. Aduk rata.
Tambahkan garam, gula pasir, dan santan. Masak sampai meresap. Menjelang diangkat masukkan daun kemangi. Aduk sampai layu. Angkat. Dinginkan.

Kulit :
Campur tepung terigu, baking powder, ragi instan, dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan telur, garam, dan santan sedikit-sedikit sambil diuleni sampai elastis. Diamkan 20 menit.
Timbang adonan masing-masing 20 gram. Bentuk bulat.
Pipihkan adonan. Beri isi. Pilin seperti pastel. Diamkan 20 menit.
Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang.

Resep Rawon Nguling Khas Surabaya

Rawon atau nasi rawon (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbu khas karena mengandung kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur (seperti Surabaya), dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta).
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merahbawang putihlengkuas (laos), ketumbarseraikunirlombokkluwekgaram, serta minyak nabati. Semua bahan ini (kecuali serai dan lengkuas) dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, daun bawangkerupuk udang, daging sapi goreng (empal) dan sambal.
Di Daerah Jawa Timur banyak dijumpai penjual Rawon, terutama rawon Pasuruan banyak yang terkenal.


RAWON NGULING

Bahan :
  √  600 gram daging sapi pilihan atau daging untuk rawon(sandung lamur)
  √  2 liter air
  √  2 lembar daun salam
  √  3 batang serai, memarkan
  √  3 cm lengkuas, memarkan
  √  5 lembar daun jeruk
  √  3 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus :
  √  5 butir bawang merah
  √  3 siung bawang putih
  √  4 buah cabai merah
  √  2 butir kemiri
  √  1 sdt ketumbar
  √  4 buah keluwak tua, kukus, ambil isinya
  √  2 cm jahe
  √  2 cm kunyit
  √  1 sdt terasi matang
  √  2 sdt garam
  √  2 tangkai daun bawang, potong-potong
  √  100 gram tauge pendek (tauge soto)
  √  2 butir telur asin

Cara membuat :
Pertama masak daging sapi bersamaan dengan daun salam, lengkuas, serai, serta daun jeruk, dan biarkan sampai empuk.  dan matang. kemudian Angkat daging, lalu potong tipis atau kecil-kecil.
Saring rebusan, lalu didihkan kembali bersama dengan irisan daging yang telah dipotong sebelumnya.
kemudian panaskan minyak secukupnya, dan tumis bumbu halus bersama dengan irisan daun bawang hingga harum dan matang. lalu Angkat, kemudian masukkan ke dalam kaldu daging yang telah dibuat tadi. kemudian Masak lagi dengan api kecil, sambil diaduk terus hingga mendidih kembali.
Dan untuk menyakijannya tuang rawon kedalam mangkuk, lalu taburkan tauge pendek (jika suka) di atasnya.
Rawon siap disajikan. tambahkan telur asin, kerupuk dan sambal terasi sebagai pendamping.


Resep Nasi Timbel Khas Sunda

Nasi Timbel Atau dalam Bahasa Sunda adalah Sangu Timeul adalah masakan Indonesia Khas SundaJawa Barat, Nasi Timbel sama dengan Nasi pada umumnya, akan tetapi nasi timbel dibungkus dengan daun pisang, dan juga Nasi yang digunakan pun nasi yang Pulen dalam Bahasa Sunda, Biasanya Beras yang dipakai buat Nasi Timbel adalah jenis Beras Bagolo atau Beras Merah Campuran.
Nasi timbel, merujuk kepada cara memasak dengan membungkus nasi panas di dalam daun pisang. Panas nasi menjadikan aroma daun pisang luruh dan menambah aroma nasi. Caranya hampir sama dengan membuat lontong; ditekan, dipadatkan, dan digulung dengan daun pisang; biasnya disajikan bersama beberapa pilihan lauk-pauk teman nasi seperti ayam, bebek, atau merpati goreng, empal gepuk, jambal roti, tahu, tempe, sayur asem, lalab dan sambal. Nasi timbel pada perkembangannya mengilhami resep nasi bakar.


NASI TIMBEL

Bahan Nasi :
  √  300 gram beras
  √  500 ml air
  √  daun pisang untuk membungkus
  √  1/2 ekor ayam, dipotong 4 bagian
  √  4 buah tahu kuning
  √  150 gram tempe, dipotong 4×6 cm
  √  minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus :
  √  4 siung bawang putih
  √  5 butir bawang merah
  √  1 sendok teh ketumbar bubuk
  √  300 ml air
  √  1 sendok teh garam

Bahan Sambal, Ulek:
  √  6 buah cabai merah keriting, digoreng
  √  2 siung bawang putih, digoreng
  √  3 butir bawang merah, digoreng
  √  5 buah cabai rawit merah, digoreng
  √  2 sendok teh terasi, digoreng
  √  1/2 sendok teh gula merah
  √  1/4 sendok teh garam

Pelengkap:
  √  1 buah mentimun, dipotong-potong
  √  1 ikat daun kemangi, dipetiki daunnya
  √  4 buah terung gelatik
  √  1 ikat selada
  √  1 buah tomat, dipotong-potong

Cara membuat :
Nasi, didihkan air. Tambahkan beras. Aduk sampai air meresap. Angkat. Kukus 30 menit sampai matang. Angkat.
Ambil selembar daun pisang. Taruh 5 sendok makan nasi. Gulung. Puntir ujung  daun kanan dan kiri. Masukkan ke bagian tengah sambil didorong ke dalam. Sisihkan.
Lumuri ayam, tahu dan tempe dengan bumbu halus. Diamkan 15 menit. Sisihkan.
Panaskan minyak, goreng ayam, tahu, dan tempe hingga matang. Angkat, tiriskan.
Sajikan nasi timbel bersama  ayam, tahu, tempe, sambal, dan pelengkapnya

Resep Dawet Ayu Khas Banjarnegara

Dawet Ayu adalah minuman khas dari Banjarnegara. Dawet Ayu mudah ditemukan di pasar-pasar tradisioanl. Es Dawet Ayu Asli Khas Banjarnegara lezat serta segar dan sangat cocok diminum pada cuaca panas, es dawet dapat diminum panas atau pun dingin dengan menambahkan es batu. Rasanya yang segar, inilah keistimewaan serta keunikan minuman tradisional khas Banjarnegara yang satu ini.
Asal usul nama Dawet Ayu terdapat beberapa versi, diantaranya:
Versi I
Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso mengatakan, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada tahun 1980-an, lagu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
Versi II
Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawet ayu. Ahmad Tohari mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal adab ke-20. Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka, dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.
Versi Ketiga III
Keterangan Tohari sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama dawet ayu muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Mereka sudah meninggal pada tahun 1960-an.
Perbedaan dawet ayu dengan es dawet ayu dengan es dawet jepara adalah;
Jika Es Dawet Jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda dengan Es Dawet Ayu khas Banjarnegara yang menggunakan tepung beras dan tepung beras ketan.


DAWET AYU

Bahan :
  √  1 bks tepung hunkwe (Sagu Aren)
  √  600 ml air
  √  2 lembar pandan untuk pewangi santan
  √  100 ml air daun pandan suji
  √  1/2 sdt garam
  √  500 gr gula merah, iris-iris
  √  700 ml air untuk cendol
  √  es batu secukupknya

Peralatan :
  √  Cetakan Cendol atau Saringan berlubang besar (atau bisa buat sendiri dengan dilubangi paku)
  √  Baskom
  √  Sendok Kayu untuk mengaduk adonan

Bahan Gula Merah :
  √  500 gr Gula Merah atau Gula Aren di - iris dan direbus (jika kurang manis bisa ditambah Gula Pasir)

Santan :
  √  1000 ml santan
  √  1/2 sdt garam
  √  2 lbr daun pandan

Cara Membuat :
Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
Siapkan air es dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.

Resep Pempek Khas Palembang

Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. 
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina sedangkan "koh", yaitu sebutan untuk lelaki muda keturunan Cina.
Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Namun cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Selain itu Sultan Mahmud Badaruddin baru lahir tahun 1767. Juga singkong sebagai bahan baku sagu baru dikenal pada zaman penjajahan Portugis dan baru dibudidayakan secara komersial tahun 1810. Walaupun begitu sangat mungkin pempek merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.
Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis , ikan lele serta ikan tuna putih.


PEMPEK

Bahan Pempek :
  √  500 gram daging ikan tengiri
  √  500 gram tepung kanji
  √  1/2 sendok makan garam
  √  4 butir telur (untuk jenis kapal selam)
  √  1/2 sendok teh bumbu penyedap
  √  75 cc air
  √  100 gram ebi
  √  250 cc air, dipanaskan
  √  500 gram mi basah
  √  2 liter air
  √  50 gram soun
  √  250 cc air, dipanaskan
  √  2 buah timun


Saus Asam :
  √  150 gram asam
  √  1500 cc air
  √  50 gram bawang putih
  √  1 1/2 sendok makan garam
  √  250 gram gula merah
  √  75 gram cabai rawit


Cara Membuat :


Pempek:
Campur gilingan daging ikan belida/tengiri, tepung kanji, garam, dan bumbu penyedap, aduk rata, lalu tuangi air sedikit-sedikit sambil diuleni hingga adonan dapat dibentuk dan tidak melekat di tangan, bagi adonan menjadi 3 bagian, sisihkan.
Jenis lenjeran:
Adonan dibentuk bulat panjang, bergaris tengah 2,5 cm dan panjang 10 cm, lalu masukkan dalam air mendidih, rebus hingga matang, angkat.
Jenis adaan:

Tambahkan irisan daun bawang secukupnya, aduk rata, lalu adonan dibentuk bulat seperti bola pingpong, masukkan dalam air mendidih, rebus hingga matang, angkat
Jenis kapal selam:

Pipihkan adonan untuk membentuk kantong dengan dinding setebal 0,5 cm, lalu tuangkan sebagian telur kocok ke dalamnya melalui wadah yang bercorong agar tidak menyentuh bagian atas adonan.
Lekatkan kantong hati-hati, jaga agar telur tidak keluar, lalu masukkan dalam air mendidih, rebus hingga matang, angkat.

Setelah semuanya siap, goreng pempek dalam minyak panas hingga kecoklatan, angkat.
Mi basah:
Didihkan air, lalu masukkan mi basah, aduk dengan sumpit hingga mendidih dan matang, angkat,
tiriskan.
Soun:

Rendam soun dengan air panas hingga lunak, tiriskan.
Ebi bubuk:

Rendam ebi dalam air panas selama 15 menit, angkat, tiriskan, lalu haluskan dan sangrai hingga kering.
Timun:

Buang ujung-ujungnya, belah jadi 2, korek bijinya keluar, lalu potong berbentuk dadu kecil.
Saus asam:
Didihkan air, masukkan asam dan gula merah, masak hingga larut, lalu saring.
Haluskan cabai rawit, bawang putih, dan garam, masukkan dalam larutan asam tadi, lalu didihkan hingga bumbu
matang.

Biasanya pempek disajikan bersama-sama dengan mie basah, soun, ebi bubuk, timun, dan saus asam.

Resep Garang Asem Khas Kudus


Garang Asem merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah. Garang asem adalah masakan olahan ayam berkuah santan yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh rasa asam dan pedas. Beberapa kota di provinsi Jawa Tengah memiliki makanan tradisional ini. Antara lain SemarangDemakKudusPati, dan Pekalongan.
Garang asem biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, ditambah dengan tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel.
Makanan tradisional ini terbuat dari ayam yang sudah dipotong - potong menjadi bagian - bagian kecil, seperti dada, sayap, dan kepala. Potongan cabai dan belimbing sayur adalah bahan sumber rasa asam. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung, karena ayam kampung akan terasa lebih lembut dan empuk dibanding ayam yang lain. Setelah itu dibungkus dengan daun pisang, diberi bumbu dan air secukupnya, dan di kukus selama kurang lebih 45 menit. Agar garang asem tidak bocor biasanya daun pisang dilapisi dengan plastik tahan panas di dalamnya.
Selain Semarang, kota lain di Jawa Tengah juga memiliki variasi cara penyajian makanan khas ini. Garang Asem dari Pekalongan misalnya, makanan khas ini tidak menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Makanan ini disajikan di atas pering dan tidak menggunakan pembungkus daun pisang sehingga dapat langsung disantap. Berbeda dengan garang asem dari Demak, garang asem Demak menggunakan pembungkus daun pisang.


GARANG ASEM

Bahan :
  √  1 ekor Ayam (785 gram), dipotong 24 bagian
  √  5 buah Cabai Hijau Besar, di iris miring
  √  25 buah Cabai Rawit utuh
  √  10 buah (200 gram) Belimbing Sayur, dipotong bulat 1 cm
  √  2 batang Daun Bawang, dipotong 1cm
  √  1 tangkai (25 gram), Kemangi diambil daunnya
  √  5 1/2 sendok teh Garam
  √  2 sendok makan Gula Merah, sisir
  √  1000 ml santan dari 1 butir Kelapa
  √  2 buah Serai, diiris
  √  3 lembar daun Salam disobek – sobek
  √  2 cm Lengkuas, diiris
  √  Daun Pisang untuk membungkus

Bumbu Halus :
  √  10 butir Bawang Merah
  √  5 siung Bawang Putih
  √  4 butir Kemiri Sangrai
  √  2 cm Kencur
  √  2 cm Jahe
  √  1 cm Kunyit (jangan terlalu banyak)
  √  1 sendok makan Ketumbar Bubuk 

Cara Pengolahan :
Campur ayam, bumbu halus, garam, dan gula merah. Remas – remas ayam. Diamkan 30 menit.
Masukkan semua bumbu dan santan kecuali serai, daun salam, dan lengkuas. Aduk rata.
Ambil 2 lembar daun pisang. Lapisi dengan plastik lebar. Letakkan potongan serai, daun salam, dan lengkuas.
Sendokan campuran ayam dan kuah santannya.
Bungkus tum dan semat dengan lidi.

Resep Rujak Cingur Khas Surabaya


Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuangmangga muda, nanaskedondong, kemudian ditambah lontongtahutempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/ taogekangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang,air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merahcabaikacang tanah yang digoreng, bawang gorenggaram, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/ bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/ menyebut/ bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng,bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/ bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.



RUJAK CINGUR

Bahan :
  √  1 buah (300 gram) Tahu Putih Cina
  √  1 buah (250 gram) Tempe
  √  1 ikat (175 gram) Kangkung, disiangi, direbus
  √  100 gram Taoge, direbus
  √  500 gram Cingur
  √  1 buah (150 gram) Ketimun, dipotong-potong
  √  1 buah (200 gram) Mangga mengkel, dipotong-potong
  √  1 buah (350 gram) Bengkuang, dipotong-potong
  √  5 buah Lontong
  √  3 sendok makan Bawang Merah Goreng untuk taburan
  √  100 gram Kerupuk Kanji
  √  Minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus (Per Porsi) :
  √  1/2 buah (40 gram) Pisang Batu, diiris
  √  3 buah cabai Rawit Merah
  √  3 sendok makan Kacang Tanah
  √  2 1/2 sendok teh Mula Merah sisir
  √  2 siung Bawang Putih
  √  1/2 sendok teh Terasi, digoreng
  √  1/2 sendok teh Garam
  √  2 1/2 sendok makan Petis
  √  1 sendok makan Air Asam (dari 1 sendok teh Asam Jawa dan 1 sendok makan air)
  √  50 ml Air 

Cara Pengolahan :
Rebus cingur dengan 2 lembar daun salam, 2 cm jahe, 1 sendok teh garam, dan 1.500 ml air sampai empuk. Sisihkan.
Lumuri tempe dan tahu dalam 100 ml air dan 1 sendok teh garam. Goreng sampai matang.
Ulek, pisang batu, cabai rawit merah, kacang tanah, gula merah, bawang putih, terasi, dan garam.
Masukkan petis dan air asam. Ulek halus. Tuang air. Ulek rata.
Iris-iris tahu, tempe, cingur, ketimun, mangga, dan bengkuang diatas cobek.
Masukkan kangkung, taoge, dan irisan lontong. Aduk-aduk sampai rata.
Sajikan dengan taburan bawang merah goreng dan kerupuk kanji.