Kuliner Nusantara

Showing posts with label Lauk-Pauk. Show all posts
Showing posts with label Lauk-Pauk. Show all posts
Manado dari dahulu sudah terkenal akan kulinernya yang khas, unik dan ekstrem. Termasuk paniki ini.
Paniki adalah makanan yang berasal dari Sulawesi Utara yang dibuat dari daging kelelawar. Sebelum diolah menjadi masakan, biasanya kelelawar (Paniki) terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya, kemudian dimasak dengan bumbu santan.
Paniki atau kelelawar di kota Manado ini bukanlah seperti hewan kelelawar yang biasa yang menghisap darah hewan lain. Namun kelelawar yang dikonsumsi ini merupakan kelelawar yang makan favoritnya adalah buah – buahan. Jadi anda tidak perlu takut akan bakteri berbahaya karena paniki adalah vegetarian.
Daging Paniki bertekstur liat sehingga untuk mengolahnya harus di rebus terlebih dahulu agar dagingnya empuk, sedangkan bagian yang paling banyak di minati adalah sayapnya.



Rasep Paniki Khas Manado

Bahan Utama
  • 3 buah paniki kelelawar, potong sesuai selera
  • 1 ruas jahe, memarkan
  • 15 cabai merah atau sesuai selera
  • 12 siung bawang merah
  • 4 butir kemiri
  • 2 lembar daun pandan
  • 5 batang daun bawang, iris memanjang
  • 3 batang serai
  • 6 lembar daun kemangi
  • 4 daun jeruk nipis
  • 3 buah ruas kunyit,
  • Santan kental 600 cc
  • Garam secukupnya
  • Lada secukupnya
  • Gula pasir secukupnya.


Cara Membuat Masakan Paniki kelelawar
  • Langkah pertama bersihkan terlebih dahulu daging paniki kelelawar sampai, untuk daging yang lebih empuk. Anda bisa merebusnya terlebih dahulu, tidak perlu terlalu lama cukup 10 menit, karena daging paniki sangatlah tipis.
  • Haluskan semua bumbu seperti bawang merah, cabai, kemiri, jahe, dan kunyit sampai halus.
  • Selanjutnya tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum , kemudian masukan daun pandan, daun jeruk nipis dan batang serai. Aduk terus sampai bumbu merata.
  • Masukan daging paniki kelelawar, aduk sampai semua bumbu meresap kedalam daging.
  • Tambahkan daun bawang dan daun kemangi untuk membuat bau khas pada paniki kelelawar
  • Terakhir masukan santan kental dan tambahkan sedikit garam, gula pasir dan lada. Aduk terus sampai masakan matang.



Kata mendoan dianggap berasal dari bahasa Banyumasan, mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar. Bahan makanan yang paling sering dibuat mendoan adalah tempe dan tahu.

Mendoan tempe disajikan dalam keadaan panas disertai dengan cabe rawit atau sambal kecap. Mendoan tempe dapat dijadikan sebagai lauk makan ataupun makanan ringan untuk menemani minum teh atau kopi saat santai.

Mendoan tempe mudah ditemui di warung-warung tradisional di wilayah eks karesidenan Banyumas dan Tegal. Untuk wilayah Banyumas, para pelancong membeli oleh-oleh mendoan tempe di daerah Sawangan, Purwokerto, yang merupakan pusat jajanan khas Purwokerto.
Rasa yang "unik" membuat makanan ini menyebar hingga ke luar daerah Banyumas. Tempe Mendoan dapat ditemui di kota-kota besar Jawa Tengah, bahkan hingga ke Jakarta.

Di kota-kota lain di Jawa Tengah seperti Semarang, Mendoan lebih merujuk ke tempe goreng tepung, atau di daerah lain disebut tempe kemul, dimana tempe yang berbentuk tipis itu hanya irisan. Hal ini sedikit menimbulkan kerancuan, terutama bagi pendatang dari Jawa Tengah bagian barat. Mendoan purwokerto berbeda dengan mendoan dari beberapa kota di wilayah jawa tengah, lebih terasa basah minyaknya. Mendoan khas purwokerto lebih nikmat apabila di sajikan dalam keadaan hangat.

Makanan ini dapat dibuat tanpa memperhatikan besarnya tempe atau banyaknya tepung. Mendoan tanpa tempe atau mendoan dari bekas sisia tepung juga nikmat disantap.



TEMPE MENDOAN KHAS BANYUMAS

Bahan
  • 500 gram tempe, diiris tipis melebar
  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 400 ml air
  • 2 batang daun bawang, diiris halus
  • minyak goreng


Bumbu Halus
  • 3 siung bawang putih
  • 1 1/2 sendok teh garam
  • 3/4 sendok teh ketumbar
  • 1 cm kencur


Bahan Sambal Kecap Tengis (aduk merata)
  • 5 sendok makan kecap manis
  • 1 siung bawang putih, dihaluskan
  • 4 buah cabai rawit merah, dihaluskan
  • 1/8 sendok teh garam


Cara Membuat Tempe Mendoan Khas Banyumas :
  • Aduk rata tepung terigu, air, dan bumbu halus. Tambahkan daun bawang. Aduk rata.
  • Celup tempe ke dalam adonan tepung. Goreng sampai setengah kering.
  • Sajikan dengan sambal kecap tengis.

Lihat Juga Kuliner Lainnya Khas Jawa Tengah :
Kawok atau tikus merupakan makanan yang cukup di gemari masyarakat Minahasa (Manado) Sulawesi Utara. Namun tidak semua tikus dapat diolah menjadi masakan yang memanjakan lidah. Kawok/ Tikus yang diolah menjadi masakan adalah tikus yang ditangkap dari hutan yang mempunyai ekor berwarna putih.
Kawok umumnya di jual di pasar tradisional dan semuanya sudah di bakar (gosong dan kering) kecuali untuk bagian ekor karena itu merupakan salah satu cara pedagang untuk meyakinkan pembeli bahwa itu bukan tikus rumah.
Hal lain yang juga membedakan tikus hutan dan tikus rumah adalah bentuk kuku. Kuku pada tikus hutan lebih panjang dan melengkung/ lebih mencengkram, hal ini karena tikus hutan hidup di atas pohon dan tidak pernah turun ke tanah.
Tekstur daging kawok berserat halus dengan tulang yang kecil. Ada sedikit rasa pahit namun hal tersebut yang menjadikan ciri khas dari kawok.
Inti memasak kawok agar lezat ada pada kualitas bumbunya, jangan heran jika melihat takaran bumbu yang cukup banyak.
Kawok sering di olah dengan Daun Leilem, Namun jika tidak ada tidak apa, tidak akan mengurangi kelezatan kawok itu sendiri.



RESEP KAWOK KHAS MINAHASA

Bahan :
  •          1 Ekor Kawok Besar
  •          Daun Leilem (Secukupnya – Di potong ½ cm)

Bumbu :
  •          1 Sdm Air Perasan Jeruk Nipis
  •          1 Genggam Daun Kemangi
  •          1 Lbr Daun Pandan
  •          1 Lbr Daun Kunyit
  •          1 Btg Daun Bawang Besar (Iris Kecil-Kecil)
  •          10 Lbr Daun Jeruk Purut
  •          Garam (Secukupnya)

Bumbu Halus :
  •          4 Btr Bawang Merah Besar
  •          1 Ruas Jahe
  •          1 Ruas Kunyit
  •          3 Btg Sereh Besar
  •          Cabe Hijau (Sesuai Selera)

Cara Memasak :
  • Daging Kawok yang sudah di bakar, di potong sesuai selera, lumuri dengan air perasan jeruk nipis dan garam.
  • Diamkan 10 – 15 Menit.
  • Goreng kering daging kawok, angkat dan tiriskan.
  • Tumis bawang merah, jahe, kunyit, cabe hijau dan sereh hingga harum.
  • Masukkan daun bawang lalu daun pandan, aduk-aduk sebentar.
  • Masukkan daun kemangi, aduk hingga daun kemangi layu.
  • Masukkan daun leilem dan kawok, aduk – aduk hingga bumbu meresap.
  • Jika sudah meresap, masukkan air secukupnya, masak hingga matang.
  • Walau sudah matang, tunggu sampai air mengering.
  • Kawok siap di sajikan.

Sate Bekicot atau biasa disebut Sate Nol Dua (02) adalah produk makanan yang terbuat dari olahan bekicot. Sate Bekicot merupakan salah satu kuliner khas Kabupaten Kediri. Sentra (pusat) pembuatan sate ini berada di Desa Djengkol, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, tepatnya 10 kilometer dari kawasan Monumen Simpang Lima Gumul. Selain menyediakan sate bekicot, di daerah tersebut biasanya juga menyajikan makanan olahan dari bekicot lainnya, seperti oseng-oseng bekicot, krengsengan bekicot dan kripik bekicot.
Di Perancis, makanan hasil olahan dari bekicot ini dinamakan Escargot. Makanan ini tergolong mewah dan dijual di restoran, harganya bisa mencapai 300 ribu rupiah per porsi. Berbeda dengan di Indonesia, sate bekicot dijual di kios dan warung makan, dengan harga 15 ribu rupiah per bungkus atau berisi 50 tusuk.
Teknik pembuatan sate bekicot memerlukan proses yang cukup panjang. Bekicot yang didapat dari peternak bekicot langsung direbus hingga masak agar mudah memisahkan daging dari cangkangnya. Proses pemisahan daging dari cangkangnya dilakukan dengan cara dipukul sampai hancur. Setelah daging terpisah dari cangkang, daging dicuci sampai bersih sebelum dipotong menjadi dua hingga tiga bagian. Setelah itu, potongan daging bekicot tersebut ditusuk dengan sujen (tusuk sate yang terbuat dari bambu).
Potongan daging bekicot kemudian dimasukkan ke dalam racikan bumbu. Di antara bumbu yang biasa digunakan adalah bawang putih, merica, kecap manis, dan cuka. Proses perendaman daging ini dilakukan cukup lama agar bumbu bisa meresap ke dalam daging. Untuk bumbu penyajian, biasanya menggunakan bumbu kacang yang terbuat dari campuran isi kacang tanah, bawang putih, garam, daun jeruk purut, dan cabai rawit atau bumbu kecap. Kemudian daging sate yang telah lama direndam siap untuk dibakar di atas pemanggang, sebelum ditaburi bumbu kacang dengan tambahan bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.
Bekicot dipercaya dapat menjadi obat untuk penyakit asma dan gatal. Selain itu, bekicot juga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kulit lainnya



Resep Sate Bekicot Khas Kediri

Bahan
  • 500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)
  • 25 bilah tusuk sate
Bumbu
  • 1/4 kg kacang tanah 5 sendok makan minyak goreng 5 sendok makan kecap
  • 5 butir bawang merah 5 butir merica 3 butir bawang putih
  • 3 lembar daun jeruk purut 2 buah jeruk nipis 1/4 sendok teh penyedap rasa
  • Cabe rawit, cuka, garam sesuai selera
Cara Membuat
  1. Daging bekicot yang telah siap olah diiris menjadi dua bagian, tusuk dengan tusukan sate.
  2. Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, merica campur kecap dan cuka),
  3. Diamkan sementara waktu agar bumbunya meresap.
  4. Buat bumbu kacang: goreng kacang tanah dan tumbuk hingga halus. Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Beri air sedikit lalu rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.
  5. Panggang daging bekicot sampai matang, lalu disiram bumbu kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.

Tips Pembersihan/ Persiapan

1. Pemberakan atau pembersihan kotoran.
  • Bekicot yang masih hidup dimasukkan ke dalam bak penampung selama 2 hari, tanpa diberi pakan apapun.Lakukan penyiraman setiap sore. Pemberakan ini bertujuan untuk memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.
2. Perendaman.
  • Sesudah dilakukan pemberakan, bekicot direndam dalam air garam yang diberi sedikit cuka. Perendaman berlangsung sekitar 5-10 menit sambil diaduk atau dikopyok, lantas airnya dibuang. Perendaman ini dilakukan 3-4 kali hingga air rendaman menjadi jernih.
3. Perebusan awal.
  • Bekicot yang telah direndam dimasukkan ke dalam air mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik, lalu didinginkan.
4. Pemisahan.
  • Bekicot yang telah direbus awal itu harus dipisahkan antara cangkang, kotoran, telur dan dagingnya. Caranya ialah dengan mencungkil daging bekicot tersebut dari cangkangnya dengan alat pencungkil. Setelah daging, telur dan kotoran bekicot keluar dari cangkangnya kemudian dipisah-pisahkan. Telur bekicot dapat langsung dicuci bersih, digoreng dan dimakan. Sedangkan dagingnya masih perlu pengolahan selanjutnya.
5. Pencucian.
  • Daging bekicot yang telah terpisah dari cangkang, lantas dicuci bersih. Lebih baik jika pencucian ini dilakukan dengan air yang mengalir.
6. Perendaman.
  • Daging yang telah dicuci bersih, direndam dengan air cuka selama 15 menit.
7. Perebusan akhir.
  • Daging bekicot yang telah direndam itu direbus lagi selama 15 menit. Sesudah direbus, dicuci sekali lagi sampai bersih dan diiris-iris menurut selera kita. Inilah daging bekicot yang telah siap dimasak.

Tahu Gimbal adalah makanan khas Kota Semarang. Makanan ini terdiri dari tahu goreng, rajangan kol mentah, lontongtaoge, telur, dan gimbal (udang yang digoreng dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas karena menggunakan petis udang. Beda dengan saus kacang untuk pecel Madiun yang agak kental. Saus bumbu kacang untuk tahu gimbal agak sedikit encer.
Di Semarang, ada satu kawasan yang mayoritas pedagangnya menjual tahu gimbal. Lokasinya tepat di pusat Kota Semarang, yakni di Taman KB, Jalan Menteri Supeno.

Adapun yang khas dari tahu gimbal adalah gimbal itu sendiri. Gimbal adalah semacam bakwan goreng yang berisi udang. Gimbal digoreng garing dengan perpaduan rasa yang pas antara gurih, manis dan pedas. Sama seperti tahu atau lontong, gimbal dipotong-potong kecil-kecil dengan gunting khusus.



TAHU GIMBAL KHAS SEMARANG

Bahan :
  √  2 buah tahu putih yang besar digoreng, ditotong dadu
  √  100 gram tauge, disedu air panas
  √  100 gram kol, diiris halus
  √  4 sdm bawng goreng untuk taburan
  √  minyak secukupnya untuk mengoreng

Bahan Gimbal Udang :
  √  100 gram udang kecil, dibuang kepalanya
  √  1 sdm air jeruk nipis
  √  1 batang daun bawang
  √  2 siung bawang putih, dihaluskan
  √  ¼ sdt merica bubuk
  √  ½  sdt garam
  √  100 gram tepung terigu
  √  100 ml air

Bumbu Kacang :
  √  100 gram kacang tanah, digoreng
  √  8 buah cabai rawit merah
  √  2 siung bawang putih
  √  2 sdm kecap manis
  √  2 sdm irisan gula merah
  √  1 sdt garam
  √  200 ml air matang

Cara Membuat Tahu Gimbal Khas Semarang :

Gimbal Udang :
Lumuri udang dengan air jeruk nipis, biarkan 15 menit. Campurkan tepung terigu, garam, penyedap rasa, dan air, aduk rata. Masukkan udang dan bahan lainnya, aduk rata kembali. Ambil adonan satu sendok makan, goreng hingga matang, angkat, tiriskan. Setelah tidak ada lagi minyak yang menetes, potong gimbal udang menjadi beberapa bagian, sisihkan

Bumbu Kacang :
Haluskan kacang tanah, cabai rawit, bawang putih, gula merah dan garam. Campurkan dengan air dan kecap, aduk rata.
Tata kol, tauge, tahu dan gimbal diatas piring saji, siram dengan bumbu kacang dan taburi dengan bawang goreng.



Lihat Juga Kuliner Lainnya Khas Jawa Tengah :
Tongseng adalah sejenis gulai dengan bumbu yang lebih "tajam". Perbedaan yang lebih jelas adalah pada penggunaan dagingnya. Tongseng dibuat dengan menggunakan daging yang masih melekat pada tulang, terutama tulang iga dan tulang belakang. Tongseng pada umumnya menggunakan daging kambing, meskipun ada pula tongseng daging sapi dan kerbau. Sebagai tambahan, ke dalamkuah kental dimasukkan sayuran seperti kolbawang putihtomat, dan kecap. Bumbu merupakan oseng-oseng yang terdiri dari campuran garam, bawang putih, kecap, dan lada. Biasanya tongseng dijual bersamaan dengan sate kambing. Tongseng dianggap sebagai makanan khas daerah Solo dan sekitarnya.



TONGSENG KAMBING

Bahan : 
  √  Daging kambing, 500 gram, potong dadu besar.
  √  Kol, 200 gram, buang tulangnya, potong kasar.
  √  Cabai merah, 3 buah, iris tipis.
  √  Cabai rawit, 4 buah, atau sesuai selera, iris tipis.
  √  Tomat, 2 buah, potong kasar.
  √  Jahe, 1 cm, memarkan.
  √  Lengkuas, 1 cm, memarkan.
  √  Bawang putih, 1 siung, iris tipis.
  √  Bawang merah, 3 butir, iris tipis.
  √  2 lembar, Daun jeruk.
  √  Kecap manis, 5 sendok makan.
  √  Air, 1.5 liter.
  √  Minyak goreng, secukupnya.

Bumbu yang dihaluskan : 
  √  Bawang putih, 3 siung.
  √  Bawang merah, 5 butir.
  √  Merica bubuk, 1 1/2 sendok teh.
  √  Kunyit bubuk, 1/2 sendok teh.
  √  Garam, secukupnya.
  √  Gula pasir, secukupnya.

Pelengkap :
Jeruk nipis, secukupnya.

Cara membuat : 
Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus, jahe, lengkuas dan daun jeruk hingga harum.
Masukkan daging kambing, masak hingga berubah warna.
Tuang air, masak hingga daging lunak.
Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Tambahkan kecap manis, cabai rawit, tomat dan kol, aduk rata. Tambahkan rebusan daging, didihkan kembali. Angkat. Sajikan hangat dengan pelengkapnya.
Untuk 4 porsi Tongseng Kambing

Tips : 
Agar daging cepat lunak, pilih daging dari kambing yang masih muda.
Agar daging cepat lunak, tambahkan parutan nanas atau bubuk papain sebelum daging dimasak.
Pilihlah tomat yang sudah tua tapi masih keras agar tidak hancur saat dimasak.



Lihat Juga Kuliner Lainnya Khas Jawa Tengah :


Garang Asem merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah. Garang asem adalah masakan olahan ayam berkuah santan yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh rasa asam dan pedas. Beberapa kota di provinsi Jawa Tengah memiliki makanan tradisional ini. Antara lain SemarangDemakKudusPati, dan Pekalongan.
Garang asem biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, ditambah dengan tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel.
Makanan tradisional ini terbuat dari ayam yang sudah dipotong - potong menjadi bagian - bagian kecil, seperti dada, sayap, dan kepala. Potongan cabai dan belimbing sayur adalah bahan sumber rasa asam. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung, karena ayam kampung akan terasa lebih lembut dan empuk dibanding ayam yang lain. Setelah itu dibungkus dengan daun pisang, diberi bumbu dan air secukupnya, dan di kukus selama kurang lebih 45 menit. Agar garang asem tidak bocor biasanya daun pisang dilapisi dengan plastik tahan panas di dalamnya.
Selain Semarang, kota lain di Jawa Tengah juga memiliki variasi cara penyajian makanan khas ini. Garang Asem dari Pekalongan misalnya, makanan khas ini tidak menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Makanan ini disajikan di atas pering dan tidak menggunakan pembungkus daun pisang sehingga dapat langsung disantap. Berbeda dengan garang asem dari Demak, garang asem Demak menggunakan pembungkus daun pisang.


GARANG ASEM

Bahan :
  √  1 ekor Ayam (785 gram), dipotong 24 bagian
  √  5 buah Cabai Hijau Besar, di iris miring
  √  25 buah Cabai Rawit utuh
  √  10 buah (200 gram) Belimbing Sayur, dipotong bulat 1 cm
  √  2 batang Daun Bawang, dipotong 1cm
  √  1 tangkai (25 gram), Kemangi diambil daunnya
  √  5 1/2 sendok teh Garam
  √  2 sendok makan Gula Merah, sisir
  √  1000 ml santan dari 1 butir Kelapa
  √  2 buah Serai, diiris
  √  3 lembar daun Salam disobek – sobek
  √  2 cm Lengkuas, diiris
  √  Daun Pisang untuk membungkus

Bumbu Halus :
  √  10 butir Bawang Merah
  √  5 siung Bawang Putih
  √  4 butir Kemiri Sangrai
  √  2 cm Kencur
  √  2 cm Jahe
  √  1 cm Kunyit (jangan terlalu banyak)
  √  1 sendok makan Ketumbar Bubuk 

Cara Pengolahan :
Campur ayam, bumbu halus, garam, dan gula merah. Remas – remas ayam. Diamkan 30 menit.
Masukkan semua bumbu dan santan kecuali serai, daun salam, dan lengkuas. Aduk rata.
Ambil 2 lembar daun pisang. Lapisi dengan plastik lebar. Letakkan potongan serai, daun salam, dan lengkuas.
Sendokan campuran ayam dan kuah santannya.
Bungkus tum dan semat dengan lidi.

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuangmangga muda, nanaskedondong, kemudian ditambah lontongtahutempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/ taogekangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang,air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merahcabaikacang tanah yang digoreng, bawang gorenggaram, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/ bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/ menyebut/ bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng,bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/ bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.



RUJAK CINGUR

Bahan :
  √  1 buah (300 gram) Tahu Putih Cina
  √  1 buah (250 gram) Tempe
  √  1 ikat (175 gram) Kangkung, disiangi, direbus
  √  100 gram Taoge, direbus
  √  500 gram Cingur
  √  1 buah (150 gram) Ketimun, dipotong-potong
  √  1 buah (200 gram) Mangga mengkel, dipotong-potong
  √  1 buah (350 gram) Bengkuang, dipotong-potong
  √  5 buah Lontong
  √  3 sendok makan Bawang Merah Goreng untuk taburan
  √  100 gram Kerupuk Kanji
  √  Minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus (Per Porsi) :
  √  1/2 buah (40 gram) Pisang Batu, diiris
  √  3 buah cabai Rawit Merah
  √  3 sendok makan Kacang Tanah
  √  2 1/2 sendok teh Mula Merah sisir
  √  2 siung Bawang Putih
  √  1/2 sendok teh Terasi, digoreng
  √  1/2 sendok teh Garam
  √  2 1/2 sendok makan Petis
  √  1 sendok makan Air Asam (dari 1 sendok teh Asam Jawa dan 1 sendok makan air)
  √  50 ml Air 

Cara Pengolahan :
Rebus cingur dengan 2 lembar daun salam, 2 cm jahe, 1 sendok teh garam, dan 1.500 ml air sampai empuk. Sisihkan.
Lumuri tempe dan tahu dalam 100 ml air dan 1 sendok teh garam. Goreng sampai matang.
Ulek, pisang batu, cabai rawit merah, kacang tanah, gula merah, bawang putih, terasi, dan garam.
Masukkan petis dan air asam. Ulek halus. Tuang air. Ulek rata.
Iris-iris tahu, tempe, cingur, ketimun, mangga, dan bengkuang diatas cobek.
Masukkan kangkung, taoge, dan irisan lontong. Aduk-aduk sampai rata.
Sajikan dengan taburan bawang merah goreng dan kerupuk kanji.
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Kota SemarangJawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putihkunyit dan garam.
Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.
Bandeng Presto ditemukan pada tahun 1977 oleh Hanna Budimulya yang berkelahiran Pati.[butuh rujukan] Pada awalnya Bandeng Presto dibuat dalam skala kecil untuk kalangan sempit saja. Namun karena digemari banyak orang, produksi Bandeng Presto semakin berkembang hingga akhirnya menjadi ikon besar Kota Semarang dan menjadi Oleh-oleh khas dari Kota Semarang.


BANDENG PRESTO

Bahan :
  √  1 kg Ikan Bandeng Segar
  √  350 ml Air
  √  Daun pisang untuk alas panci presto
  √  Minyak secukupnya untuk menggoreng

Bumbu:
  √  6 siung Bawang Merah
  √  6 siung Bawang Putih
  √  40 gr Kunyit
  √  100 gr Lengkuas yang diparut
  √  1 sdm Ketumbar, sangrai
  √  1 sdm Garam
  √  4 lbr Daun Salam

Cara Membuat :
Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar sangrai, kunyit dan garam.
Campur bumbu yang dihaluskan dengan lengkuas parut, aduk rata
Bersihkan ikan bandeng, buang isi perutnya
Lumuri ikan bandeng dengan bumbu sampai semua permukaan lulit tertutup bumbu termasuk bagian perut ikan bandeng.
Letakkan daun pisang didasar panci presto
Masukkan ikan bandeng ke dalam panci presto, tata dan lapisi tiap tumpukan ikan bandeng dengan daun pisang supaya kulit ikan bandeng tidak saling lengket.
Masukkan daun salam dan isi panci dengan air sampai menutupi semua permukaan ikan bandeng
Tutup rapat panci presto dan masak bandengnya selama 20 menit sejak panci berdesis
Matikan api dan tunggu sampai suara desisnya hilang.
Keluarkan bandeng dari dalam panci, tiriskan.

Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Rendang dapat ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara, seperti MalaysiaSingapuraBruneiFilipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International.
Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Sejarawan Universitas AndalasProf. Dr. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.”Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).
Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah.
Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas.
Rendang juga menjadi makanan yang disajikan khusus untuk hari raya Idul Adha. Banyaknya daging kurban membuat masyarakat Padang berlomba-lomba memasak rendang.
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di RiauJambiMedan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitananulang tahunpernikahanbarzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.


RENDANG

Bahan :
  √  1 kg Daging Sapi Khas, potong sesuai selera
  √  1 liter Santan Kental
  √  1 liter Santan Encer
  √  2 batang Serai, memarkan
  √  4 lembar Daun Jeruk Purut
  √  2 lembar Daun Kunyit, ikat

Bumbu Halus :
  √  1 ons Cabai Merah Keriting
  √  20 siung Bawang Merah
  √  10 siung Bawang Putih
  √  5 buah Kemiri
  √  2 cm Jahe
  √  3 cm Laos
  √  Garam secukupnya

Cara Membuat :
Rebus santan encer bersama bumbu – bumbu yang telah dihaluskan bersama daun kunyit, batang serai, dan daun jeruk. sambil diaduk perlahan secara terus menerusagar tidak gosong hingga mendidih.
Masukkan daging yang telah dipotong-potong sebelumnya kemudian Aduk sesekali. Jika santan sudah mulai mengering tambahkan santan kental sedikit demi sedikit..
Masak dengan terus menerus diaduk hingga santan mengering dan mengeluarkan minyak. ada baiknya anda mengguunakan api kecil, hal ini bertujuan agar tidak cepat gosong.
Setelah matang, Rendang telah Siap untuk dihidangkan didalam piring saji.
Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatera Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman.
Sate Padang memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan) dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas.
Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning sedangkan sate Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini juga berbeda. Sedangkan sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.
Pada dasarnya membuat sate padang adalah daging segar dimasukkan dalam panci besar berisi air dan direbus dua kali agar lunak. Daging diiris-iris dan dilumuri dengan bumbu dan rempah-rempah. Sementara air rebusan digunakan sebagai kuah kaldu, bahan membuat kuah sate. Lalu kuah kaldu ini dicampur dengan berbagai macam bumbu rempah-rempah dan cabai yang telah dihaluskan. Seluruh bumbu kemudian dijadikan satu dan dimasak selama 15 menit. Rempah-rempah inilah yang membuat rasa kuah sate menjadi kaya rasa yang melimpah.
Sate sendiri hanya dibakar saat dipesan, menggunakan arang dari tempurung kelapa. Dimakan dalam keadaan hangat, biasanya ditambah dengan keripik balado khas Minang.





SATE PADANG

Bahan :
  √  Lidah Sapi (boleh juga jantung sapi) 1000 gr
  √  Garam 1 sendok teh
  √  Minyak goreng 4 sendok makan
  √  Serai 3 batang
  √  Daun jeruk 10 lembar
  √  1 potong asam kandis
  √  Tusuk Sate 20 pc
  √  Tepung Beras 50gram
  √  Tepung Kanji 1-2 sendok makan
  √  3000 ml air
  √  Bawang goreng ( untuk taburan)
  √  Ketupat

Bumbu halus :
  √ 1 sdm Cabe Giling
  √  5 cm Kunyit
  √  5 cm Jahe
  √  12 btr Bawang Merah
  √  6 siungBawang Putih
  √  3 cm Lengkuas
  √  1/2 sdm Bumbu Kari Bubuk
  √  2 sdt Garam

Cara membuat :
Rebus lidah/jantung bersama garam selama ± 90 menit sampai lunak, ukur kaldunya sebanyak 600 ml. Bila kurang, tambahkan air secukupnya, keluarkan lidah dan jantung dari kaldu, potong-potong 1 x 2 cm. Bisa juga agar lebih cepat di presto
Sebelum kita menumis  bumbu halus, Panaskan dulu minyak dalam wajan, setelah itu masukkan serai, daun jeruk dan asam kandis. Aduk sampai harum, angkat. Sisihkan 2/3 bagian bumbu, masukkan kembali ke dalam kaldu.
Campur sisa bumbu yang 1/3 bagian bersama lidah/jantung didalam wajan, jerangkan kembali di atas api, aduk sebentar sampai tercampur, angkat. Tusuk sekitar tiga sampai empat  potong lidah/jantung dalam sebuah tusuk sate. Lakukan berulang-ulang sampai daging yang sudah di potong dadu  sampai habis.
Larutkan tepung beras dan tepung kanji dengan air, sisihkan. Didihkan kaldu berbumbu, masukkan larutan campuran tepung beras-kanji perlahan-lahan ke dalamnya sambil diaduk-aduk sampai adonan licin dan tidak berbau tepung, angkat.
Panaskan pemanggang, bakar sate diatas bara (2-3 menit). Tarus sate diatas piring saji, siram dengan saus bumbu panas, taburi bawang goreng. Sajikan dengan ketupat.


Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan. Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika.
Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan. Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar. Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol dan cukup bernutrisi.
Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol. Namun, papeda dapat juga dikombinasikan dengan ikan gabuskakap merah, bubara, hingga ikan kue. Selain kuah kuning dan ikan, bubur papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daun melinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dan cabai merah.



PAPEDA IKAN KUAH KUNING

Bahan membuat papeda :
  √  100 gr tepung sagu
  √  1000 cc air
  √  1/2 sdt garam
  √  1/2 sdt gula

Cara Membuat Papeda :
Cairkan tepung sagu dengan 300 ml air
Tambahkan garam dan gula
Didihkan sisa air
Tuang air yang sudah mendidih ke dalam larutan tepung sagu, aduk perlahan sehingga sagu matang merata
Papeda dikatakan sudah matang jika sudah berwarna bening jika masih belum merata matangnya adonan bisa dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk
Jika sudah bening angkat dan sajikan hangat.

Ikan Kuah Kuning Sebagai Pelengkap Papeda
Bahan :
  √  1/2 kg ikan tongkol, bersihkan dan rendam dengan jeruk nipis dan garam
  √  1 buah jeruk nipis, peras
  √  kemangi, siangi
  √  cabe rawit hijau, buang batangnya
  √  2 sdm minyak untuk menumis
  √  1 batang sereh, memarkan
  √  2 lembar daun salam
  √  600 ml air matang

Bumbu yang dihaluskan:
  √  2 siung bawang putih
  √  4 buah bawang merah
  √  3 buah kemiri
  √  2 cm jahe
  √  2 cm kunyit
  √  1 sdm gula pasir
  √  1 sdt sdm garam

Cara membuatnya :
Tumis bumbu yang sudah dihaluskan beserta sereh dan salam hingga harum dan matang
Tambahkan air matang, masak hingga mendidih
Masukkan ikan, garam, gula dan cabe rawit, masak hingga ikan matang
Sesaat sebelum masakan diangkat, tambahkan daun kemangi dan jeruk nipis, aduk rata
Sajikan sebagai pelengkap papeda

Sate Maranggi adalah sate khas Purwakarta, Jawa Barat biasanya terbuat dari daging kambing atau daging sapi. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sate maranggi berasal dari Cianjur.
Penjaja sate maranggi dapat ditemukan hampir di setiap sudut Purwakarta, sebagian menajajakan dengan cara berkeliling. Yang membedakan sate maranggi dengan sate lainnya adalah bumbunya terbuat dari kecap yang memiliki cita rasa paduan manis, asam, dan pedas yang menyentuh lidah kala menikmati sate berbumbu khas ini. Paduan rasa yang menggoda selera ini muncul karena bumbu sate maranggi terbuat dari kecapsambal cabai hijau ditambah sedikit cuka lahang (cuka yang terbuat dari aren). Saat disajikan, bumbu kecap itu dilengkapi dengan irisan bawang merah dan tomat segar.
Biasanya sate maranggi dihidang dengan ketan bakar, sambal oncom atau nasi timbel.
Sate maranggi bisa dibilang sate paling kaya. Dagingnya sendiri dari daging has dalam yang berlumur kelapa, masih pula ditambah oncom dan uli. Rasanya memang unik dan berbeda jika dibanding sate yang lain.


SATE MARANGGI KHAS PURWAKARTA

Bahan-bahan :
  √  400 gram daging has dalam, dipotong 2 x 2 x 1 cm
  √  150 gram lemak sapi, dipotong 2 x 2 x 1 cm
  √  2 sendok teh minyak goreng
  √  4 sendok makan kecap manis
  √  26 buah tusuk sate

Bumbu Halus :
  √  1 1/2 sendok makan ketumbar
  √  1 sendok teh garam
  √  75 gram gula merah, disisir halus

Bahan Sambal Oncom :
  √  250 gram oncom, dihaluskan
  √  1.000 ml air

Bumbu Halus :
  √  4 butir bawang merah
  √  5 buah cabai rawit merah
  √  5 buah cabai merah keriting
  √  1 3/4 sendok teh garam
  √  1 1/4
  √  4 cm kencur
  √  2 cm jahe

Bahan Pelengkap :
  √  6 potong uli bakar

Cara membuat :
Sate :
Rendam daging dan lemak dalam campuran bumbu halus, minyak, dan kecap manis. Remas-remas. Aduk rata. Diamkan 1 jam dalam lemari es.
Tusuk dengan tusukan sate. Bakar sambil diolesi sisa bumbu sampai matang.
Sambal oncom :
Rebus air dan bumbu halus sampai mendidih. Tambahkan oncom. Aduk rata sampai matang.
Sajikan sate setelah disiram sambal oncom dan uli bakar.