Kuliner Nusantara

Showing posts with label Kuliner Khas Aceh. Show all posts
Showing posts with label Kuliner Khas Aceh. Show all posts
Martabak Aceh adalah makanan Aceh yang dibuat seperti bentuk martabak. Makanan ini sekilas terlihat mirip dengan telur dadar biasa. Pembuatannya sedikit berbeda dari martabak telur pada umumnya, karena kocokan telur membungkus kulit martabaknya.
Berbeda karena pembuatannya terbalik.  Kulitnya di dalam, telurnya di luar. Unik!
Pembuatan martabak ini diawali dengan menggoreng kulit martabaknya terlebih dahulu dan dibentuk segi empat, mirip dengan pembuatan roti canai. Kemudian kulit martabak dilumuri dengan kocokan telur yang telah dicampur dengan rajangan bawang merah dan daun bawang. Tahap berikutnya, kulit martabak digoreng seperti layaknya membuat dadar atau omelet, dengan kulit martabak yang berbentuk roti canai segi empat tadi sebagai intinya. Sebagai pelengkap rasa, martabak Aceh disajikan dengan acar bawang dan cabe rawit.
Martabak Aceh cukup terkenal di luar Aceh bahkan di luar daerah Aceh martabak ini dimodifikasikan dengan menggunakan gulai daging yang berbumbu kari.


Martabak Aceh

Bahan:
  √  Minyak sayur, untuk menggoreng

Adonan telur:
  √  3 sdm minyak sayur, untuk menumis
  √  1 buah bawang bombay, iris tipis
  √  2 siung bawang putih, cincang halus
  √  250 g udang ukuran kecil, cincang kasar
  √  250 g dada ayam rebus, cincang kasar
  √  2 batang bawang daun, iris tipis
  √  2 tangkai seledri, iris tipis
  √  1½  sdt garam
  √  9 butir telur ayam

Adonan kulit:
  √  375 g tepung terigu serbaguna
  √  50 g mentega
  √  1 sdt garam   
  √  2 butir telur ayam
  √  175 ml air

Acar, aduk rata, simpan selama satu malam:
  √  100 g cabai hijau, buang tangkainya
  √  150 g bawang merah, potong dadu ½ cm
  √  2 sdt cuka masak (5%)
  √  1½ sdm gula pasir
  √  ½ sdt garam

Cara Membuat:

Adonan telur: 
Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan sisa bahan, matangkan. Angkat.
Letakkan di dalam wadah, dinginkan sejenak. Masukkan telur, aduk rata. Sisihkan.

Adonan kulit:
Campur tepung terigu, mentega, dan garam, aduk hingga adonan berpasir. Masukkan telur, aduk rata. Tuang air sedikit demi sedikit, sambil uleni hingga kalis.
Ambil 75 g adonan, bulatkan. Lakukan proses ini hingga bahan habis. Rendam adonan dalam minyak sayur. Tutup dengan kain selama 1 jam.
Ambil 1 bagian adonan kulit, gilas setipis mungkin. Gulung hingga menyerupai sanggul, gilas kembali setebal ½ cm (diameter 15 cm).
Panaskan 3 sdm minyak dalam wajan datar  diameter 30 cm (wajan martabak). Goreng adonan kulit hingga kedua sisinya matang dan kecokelatan, angkat. Ulangi proses menggilas dan menggoreng adonan kulit  ini hingga bahan habis. Sisihkan.
Panaskan 3 sdm minyak dalam wajan datar diameter 30 cm (wajan martabak). Tuang 1/3 bagian adonan telur, ratakan hingga selebar wajan.
Setelah telur agak memadat dan berwarna kecokelatan, letakkan 1 buah kulit goreng di bagian tengah, lipat semua sisi telur ke bagian tengah hingga kulit terbungkus telur. Balik-balik hingga kedua sisinya matang, angkat. Lakukan proses ini hingga adonan telur habis. Potong-potong. 
Sajikan bersama acar.



Lihat Kuliner Khas Aceh Lainnya :




Teh tarik adalah minuman khas di Malaysia biasanya dijual oleh para mamak (orang India Muslim) di Malaysia dan Singapura, yang menjadikannya sebagai minuman nasional negara tersebut. Minuman ini juga terdapat di Jawa dan Aceh (Teh Tarek). Minuman ini berupa teh yang dituangkan dari satu gelas ke gelas lainnya (dilempar lempar). Dalam proses penarikan ini, kandungan-kandungannya menjadi semakin butek dan aromanya keluar. Selain itu proses penarikan juga membantu mendinginkan suhu minuman dan memberikan lapisan busa lembut di bagian atasnya yang terbentuk karena kandungan gula di dalam air teh.
Teh tarik dan teh es merupakan minuman yang banyak dijual di rumah makan para mamak, dan biasanya diminum bersama hidangan seperti nasi lemakroti canairoti telur, atau roti tempayan. Bubuk teh yang dijual kiloan sering digunakan untuk membuat teh tarik. Setelah diseduh, teh disaring dengan kain kasa dan dicampur dengan susu kental manis.
Teh tarik secara harfiah berarti "teh ditarik," itulah yang pengrajin di warung mamak India lakukan untuk membuat minuman. Teh dan susu yang dituangkan melalui udara antara dua cangkir sampai mencapai tekstur, kaya berbusa - terampil teh tarik seniman tidak pernah menumpahkan setetes! Lebih dari sekedar kecakapan memainkan pertunjukan dan tradisi, menuangkan teh tarik melalui udara mendinginkan teh dan menghasilkan kepala berbusa.


Teh Tarik Aceh

Bahan-bahan :
  √  1 bungkus teh yang beraroma melati.
  √  100 ml air panas.
  √  3 sdm susu kental manis.

Alat bantu :
2 buah gelas stainless steel yang bergagang.

Cara Membuatnya :
Mula-mula sedu teh didalam 1 buah gelas stainless steel dengan menggunakan air panas yang telah disiapkan tadi hingga mengental dan teh berubah warna menjadi kehitaman.
Selanjutnya, tuangkan susu kental manis kedalam teh yang disedu tadi lalu aduk hingga rata.
Setelah itu, siapkan 1 buah gelas stainless steel yang kosong, kemudian tuangkan teh tadi kedalam gelas stainless steel yang masih kosong sambil ditarik. Lakukan proses ini berulang kali hingga teh tercampur rata dan menghasilkan buih-buih diatasnya.
Terakhir, tuangkan teh tarik kedalam gelas kemudian sajikan selagi hangat.



Lihat Kuliner Khas Aceh Lainnya :




Ayam Tangkap adalah masakan khas Aceh yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Kebiasaan menyantap ayam tangkap sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh. Sebutan nama Ayam Tangkap bisa dibilang baru populer di masyarakat sekitar 6 hingga 8 tahun belakangan ini. Pilihan untuk bahan dasar Ayam Tangkap bukan sembarang ayam, melain ayam kampung yang dipelihara secara alami, sehingga kata ‘tangkap’ memang harus benar-benar dilakukan terlebih dahulu sebelum dinikmati. Pengolahan ayam ini tidaklah sulit yaitu hanya dengan menggoreng setelah sebelumnya sudah terlebih dahulu diberi bumbu agar gurih saat disantap. Bumbu yang digunakan seperti bawang putih, lada, kemiri, garam, dan jahe. Setelah dibumbui, ayam lalu digoreng sekitar 5–10 menit. Pada saat yang bersamaan, dimasukkan pula beberapa genggam daun yang akan disajikan bersama ayam sehingga rasa rempah dedaunan turut meresap ke dalam daging ayam. Daun yang digunakan, di antaranya daun kari, potongan daun pandan, dan salam koja. Dedaunan itu pula yang kemudian menutupi sajian ayam tangkap pada setangkup piring.
Setelah ayam matang, dedaunan ini memang tetap disajikan dengan menutupi ayam sehingga terlihat ayam sengaja diletakkan di bawah dedaunan. Dedaunan ini selain sebagai daya tarik hidangan, sekaligus bisa dijadikan sebagai lalapan kering pelengkap potongan ayam. Jika masih dalam keadaan hangat, dedaunan ini bercita rasa kering seperti kerupuk.
Di beberapat tempat, masakan ini dijuluki juga dengan istilah ayam tsunami dikarenakan masakan ini biasanya disajikan dengan ditebarkan di piring seperti ketidakteraturan setelah bencana tsunami.


Ayam Tangkap

Bahan :
  √  1 ekor ayam kampung
  √  1 liter minyak goreng
  √  8 tangkai daun salam koja (temurui)
  √  4 lembar daun pandan, iris kasar
  √  1 cangkir air matang
  √  2 atau 3 buah cabai hijau

Bumbu :
  √  3 siung bawang putih untuk dirajang, dan 3 siung lagi untuk dihaluskan
  √  3 buah bawang merah
  √  5 buah cabe rawit
  √  1 ruas kunyit sebesar ibu jari (2 cm)
  √  1 ruas jahe sebesar ibu jari (2 cm)
  √  1 sdt garam
  √  air asam jawa, secukupnya

Cara membuatnya:
Potong ayam kampung menjadi 24-30 potongan, sesuai selera tapi usahan kecil-kecil, kemudian cuci bersih. Bila perlu, remas-remas dengan air perasan jeruk nipis.
Haluskan semua bumbu di atas, lalu campur dengan 200 ml air matang.
Masukkan potongan ayam kecil-kecil ke dalam bumbu, dan rendam selama 10-15 menit.
Panaskan minyak dalam wajan besar sampai benar-benar mendidih.
Lalu Goreng ayam sampai kecokelatan.
Semua potongan ayam harus tenggelam dalam minyak dan jangan sampai terlalu berhimpitan satu sama lain.
Untuk hasil terbaik, gunakan wajan yang besar, dengan 2 liter minyak goreng. Atau, jangan menggoreng sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit. (Ingat: keberhasilan masakan sederhana ini sangat bergantung pada teknik menggoreng).
Sampai ayam terlihat matang, masukkan irisan bawang merah, daun salam koja, daun pandan, dan cabe hijau. Teruskan menggoreng sekitar tiga menit lagi.
Angkat, tiriskan, dan segera hidangkan dalam keadaan panas.



Lihat Kuliner Khas Aceh Lainnya :




Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi,daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.
Mie Aceh memang sangat terkenal dan banyak dijajakan di restoran. Untuk Anda yang belum pernah mencicipinya cobalah membuat sendiri dirumah. Sebab sekarang Anda sudah mendapatkan resepnya.


Mie Goreng Aceh

Bahan :
  √  300 gram lomi
  √  1 buah tomat, potong-potong
  √  100 gram ayam fillet, potong kotak 1/2 cm
  √  150 gram taoge moyasi
  √  1 batang daun bawang, potong 1cm
  √  2 sendok makan saus cabai
  √  1 sendok teh bumbu kari
  √  1 sendok makan kecap manis
  √  1 sendok teh cabai bubuk
  √  1/2 sendok teh garam
  √  1/2 sendok teh gula pasir
  √  100 ml kaldu
  √  1 sendok makan minyak, untuk menumis

Bumbu Halus :
  √  3 siung bawang putih
  √  1/2 sendok teh merica
  √  3 butir kemiri
  √  2 cm kunyit, bakar

Cara Membuat :
Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan ayam. Aduk hingga berubah warna.
Tambahkan tomat. Aduk rata.
Tambahkan lomi, daun bawang, saus cabai, bumbu kari, kecap manis, dan cabai bubuk. Aduk rata.
Masukkan garam dan gula pasir. Aduk rata. Tuang kaldu. Masak sampai matang.
Menjelang diangkat masukkan taoge. Aduk rata.
Angkat. Sajikan.

Untuk 3 porsi



Lihat Kuliner Khas Aceh Lainnya :