Kuliner Nusantara

Karedok atau keredok adalah salah satu makanan khas Sunda di Indonesia. Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah antara lain; mentimuntaogekolkacang panjang, daun kemangi, dan terong. Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putihkencurkacang tanah,air asamgula jawagaram, dan terasi.



RESEP KAREDOK

Bahan :
  √  5 lonjor kacang panjang, diiris 1/2 cm
  √  3 lembar kol, diiris kasar
  √  3 buah terong bulat, diiris tipis
  √  25 gram taoge mentah
  √  1 buah ketimun, dipotong-potong
  √  5 tangkai kemangi, dipetiki

Bahan Saus Kacang :
  √  100 gram kacang tanah goreng, dihaluskan
  √  2 siung bawang putih
  √  2 buah cabai rawit merah
  √  2 cm kencur
  √  1/2 sendok teh terasi
  √  3/4 sendok teh garam
  √  25 gram gula merah
  √  100 ml air
  √  1/2 sendok teh air jeruk limau

Cara membuat :
Ulek bawang putih, cabai rawit merah, kencur, dan terasi sampai halus.
Tambahkan garam, gula merah, dan kacang tanah. Ulek rata.
Tambahkan air sedikit-sedikit sambil diulek rata. Masukkan air jeruk limau. Ulek rata.
Tambahkan kacang panjang, kol, terong, taoge, ketimun, dan daun kemangi. Aduk rata. Sajikan.

Panada adalah salah satu kue khas Manado yang populer selain klappertaart. Ada yang mengatakan kue ini merupakan pengaruh kuliner Belanda, namun ada juga yang mengatakan pengaruh kuliner Portugis karena bentuknya yang mirip kue pastel. Kue ini berupa kue pastel yang diisi dengan ikan laut cakalang dibumbu panpis. Bumbu panpis adalah ikan cakalang dimasak dengan bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabe merah, daun bawang, sedangkan ikannya disuir kecil-kecil. Pembuatan panada terdiri atas bahan dan isi, kemudian digoreng dalam minyak hangat.
Kue panada sebenarnya bukan berasal dari kuliner Belanda, melainkan dari bangsa SpanyolPortugis yang datang ke Minahasa beberapa abad yang lalu. Dalam bahasa mereka, panada disebut empanada, yaitu isian makanan (ikan dll.) yang dibungkus roti.
Resep untuk membuat Panada awalnya dimiliki oleh Keluarga Besar Mandey yang adalah keturunan asli Minahasa pada masa itu.


RESEP PANADA

Bahan Kulit :
  √  250 gram tepung terigu protein sedang
  √  1/4 sendok teh baking powder
  √  1 sendok teh (4 gram) ragi instan
  √  1 sendok makan gula pasir
  √  1 butir telur
  √  1/2 sendok teh garam
  √  125 ml santan dari 1/4 butir kelapa
  √  minyak untuk menggoreng

Bahan Isi:
  √  150 gram ikan cakalang/ ikan tongkol
  √  1/8 sendok teh air jeruk nipis
  √  3 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
  √  1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
  √  1 1/4 sendok teh garam
  √  1 sendok teh gula pasir
  √  100 ml santan dari 1/4 butir kelapa
  √  6 tangkai daun kemangi
  √  1 1/2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Halus :
  √  1 buah tomat kecil
  √  4 buah cabai merah
  √  2 buah cabai rawit merah
  √  5 butir bawang merah
  √  3 siung bawang putih
  √  2 cm jahe
  √  1 batang serai, diambil putihnya
  √  2 butir kemiri, disangrai

Cara Pengolahan :

Isi :
Lumuri ikan tongkol dengan air jeruk nipis. Diamkan 10 menit. Kukus 20 menit sampai matang. Angkat dan suwir-suwir.
Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun jeruk, dan serai sampai harum. Masukkan ikan tongkol. Aduk rata.
Tambahkan garam, gula pasir, dan santan. Masak sampai meresap. Menjelang diangkat masukkan daun kemangi. Aduk sampai layu. Angkat. Dinginkan.

Kulit :
Campur tepung terigu, baking powder, ragi instan, dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan telur, garam, dan santan sedikit-sedikit sambil diuleni sampai elastis. Diamkan 20 menit.
Timbang adonan masing-masing 20 gram. Bentuk bulat.
Pipihkan adonan. Beri isi. Pilin seperti pastel. Diamkan 20 menit.
Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang.
Rawon atau nasi rawon (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbu khas karena mengandung kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur (seperti Surabaya), dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta).
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merahbawang putihlengkuas (laos), ketumbarseraikunirlombokkluwekgaram, serta minyak nabati. Semua bahan ini (kecuali serai dan lengkuas) dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, daun bawangkerupuk udang, daging sapi goreng (empal) dan sambal.
Di Daerah Jawa Timur banyak dijumpai penjual Rawon, terutama rawon Pasuruan banyak yang terkenal.


RAWON NGULING

Bahan :
  √  600 gram daging sapi pilihan atau daging untuk rawon(sandung lamur)
  √  2 liter air
  √  2 lembar daun salam
  √  3 batang serai, memarkan
  √  3 cm lengkuas, memarkan
  √  5 lembar daun jeruk
  √  3 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus :
  √  5 butir bawang merah
  √  3 siung bawang putih
  √  4 buah cabai merah
  √  2 butir kemiri
  √  1 sdt ketumbar
  √  4 buah keluwak tua, kukus, ambil isinya
  √  2 cm jahe
  √  2 cm kunyit
  √  1 sdt terasi matang
  √  2 sdt garam
  √  2 tangkai daun bawang, potong-potong
  √  100 gram tauge pendek (tauge soto)
  √  2 butir telur asin

Cara membuat :
Pertama masak daging sapi bersamaan dengan daun salam, lengkuas, serai, serta daun jeruk, dan biarkan sampai empuk.  dan matang. kemudian Angkat daging, lalu potong tipis atau kecil-kecil.
Saring rebusan, lalu didihkan kembali bersama dengan irisan daging yang telah dipotong sebelumnya.
kemudian panaskan minyak secukupnya, dan tumis bumbu halus bersama dengan irisan daun bawang hingga harum dan matang. lalu Angkat, kemudian masukkan ke dalam kaldu daging yang telah dibuat tadi. kemudian Masak lagi dengan api kecil, sambil diaduk terus hingga mendidih kembali.
Dan untuk menyakijannya tuang rawon kedalam mangkuk, lalu taburkan tauge pendek (jika suka) di atasnya.
Rawon siap disajikan. tambahkan telur asin, kerupuk dan sambal terasi sebagai pendamping.


Nasi Timbel Atau dalam Bahasa Sunda adalah Sangu Timeul adalah masakan Indonesia Khas SundaJawa Barat, Nasi Timbel sama dengan Nasi pada umumnya, akan tetapi nasi timbel dibungkus dengan daun pisang, dan juga Nasi yang digunakan pun nasi yang Pulen dalam Bahasa Sunda, Biasanya Beras yang dipakai buat Nasi Timbel adalah jenis Beras Bagolo atau Beras Merah Campuran.
Nasi timbel, merujuk kepada cara memasak dengan membungkus nasi panas di dalam daun pisang. Panas nasi menjadikan aroma daun pisang luruh dan menambah aroma nasi. Caranya hampir sama dengan membuat lontong; ditekan, dipadatkan, dan digulung dengan daun pisang; biasnya disajikan bersama beberapa pilihan lauk-pauk teman nasi seperti ayam, bebek, atau merpati goreng, empal gepuk, jambal roti, tahu, tempe, sayur asem, lalab dan sambal. Nasi timbel pada perkembangannya mengilhami resep nasi bakar.


NASI TIMBEL

Bahan Nasi :
  √  300 gram beras
  √  500 ml air
  √  daun pisang untuk membungkus
  √  1/2 ekor ayam, dipotong 4 bagian
  √  4 buah tahu kuning
  √  150 gram tempe, dipotong 4×6 cm
  √  minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus :
  √  4 siung bawang putih
  √  5 butir bawang merah
  √  1 sendok teh ketumbar bubuk
  √  300 ml air
  √  1 sendok teh garam

Bahan Sambal, Ulek:
  √  6 buah cabai merah keriting, digoreng
  √  2 siung bawang putih, digoreng
  √  3 butir bawang merah, digoreng
  √  5 buah cabai rawit merah, digoreng
  √  2 sendok teh terasi, digoreng
  √  1/2 sendok teh gula merah
  √  1/4 sendok teh garam

Pelengkap:
  √  1 buah mentimun, dipotong-potong
  √  1 ikat daun kemangi, dipetiki daunnya
  √  4 buah terung gelatik
  √  1 ikat selada
  √  1 buah tomat, dipotong-potong

Cara membuat :
Nasi, didihkan air. Tambahkan beras. Aduk sampai air meresap. Angkat. Kukus 30 menit sampai matang. Angkat.
Ambil selembar daun pisang. Taruh 5 sendok makan nasi. Gulung. Puntir ujung  daun kanan dan kiri. Masukkan ke bagian tengah sambil didorong ke dalam. Sisihkan.
Lumuri ayam, tahu dan tempe dengan bumbu halus. Diamkan 15 menit. Sisihkan.
Panaskan minyak, goreng ayam, tahu, dan tempe hingga matang. Angkat, tiriskan.
Sajikan nasi timbel bersama  ayam, tahu, tempe, sambal, dan pelengkapnya
Dawet Ayu adalah minuman khas dari Banjarnegara. Dawet Ayu mudah ditemukan di pasar-pasar tradisioanl. Es Dawet Ayu Asli Khas Banjarnegara lezat serta segar dan sangat cocok diminum pada cuaca panas, es dawet dapat diminum panas atau pun dingin dengan menambahkan es batu. Rasanya yang segar, inilah keistimewaan serta keunikan minuman tradisional khas Banjarnegara yang satu ini.
Asal usul nama Dawet Ayu terdapat beberapa versi, diantaranya:
Versi I
Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso mengatakan, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada tahun 1980-an, lagu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
Versi II
Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawet ayu. Ahmad Tohari mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal adab ke-20. Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka, dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.
Versi Ketiga III
Keterangan Tohari sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama dawet ayu muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Mereka sudah meninggal pada tahun 1960-an.
Perbedaan dawet ayu dengan es dawet ayu dengan es dawet jepara adalah;
Jika Es Dawet Jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda dengan Es Dawet Ayu khas Banjarnegara yang menggunakan tepung beras dan tepung beras ketan.


DAWET AYU

Bahan :
  √  1 bks tepung hunkwe (Sagu Aren)
  √  600 ml air
  √  2 lembar pandan untuk pewangi santan
  √  100 ml air daun pandan suji
  √  1/2 sdt garam
  √  500 gr gula merah, iris-iris
  √  700 ml air untuk cendol
  √  es batu secukupknya

Peralatan :
  √  Cetakan Cendol atau Saringan berlubang besar (atau bisa buat sendiri dengan dilubangi paku)
  √  Baskom
  √  Sendok Kayu untuk mengaduk adonan

Bahan Gula Merah :
  √  500 gr Gula Merah atau Gula Aren di - iris dan direbus (jika kurang manis bisa ditambah Gula Pasir)

Santan :
  √  1000 ml santan
  √  1/2 sdt garam
  √  2 lbr daun pandan

Cara Membuat :
Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
Siapkan air es dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.