Kuliner Nusantara

Onde-onde adalah sejenis kue jajanan pasar yang populer di Indonesia. Kue ini sangat terkenal di daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit. Onde-onde dapat ditemukan di pasar tradisional maupun dijual dipedagang kaki lima. Onde-onde juga populer khususnya di daerah pecinan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Onde-onde terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi/dibalur dengan bijiwijen. Terdapat bermacam-macam variasi, yang paling dikenal adalah onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi pasta kacang hijau. Variasi lain hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota Mojokerto.



ONDE-ONDE KETAWA

Bahan :
  √  100 ml air
  √  175 gram gula pasir
  √  1 butir telur
  √  2 sendok makan minyak goreng
  √  300 gram tepung terigu protein sedang
  √  1/2 sendok teh baking powder
  √  1/4 sendok teh soda kue
  √  100 gram wijen
  √  minyak untuk menggoreng

Cara Membuat :
Didihkan air dan gula sampai gula larut. Dinginkan.
Kocok telur dan minyak sampai rata. Masukkan sirup gula sedikit-sedikit sambil dikocok rata.
Tambahkan tepung terigu, baking powder, dan soda sambil diayak dan diaduk rata.
Timbang masing—masing 10 gram. Bentuk bulat.
Celup ke dalam air. Gulingkan di wijen.
Panaskan minyak goreng. Goreng onde-onde hingga merekah dan matang.

Onde-onde ialah salah satu makanan tradisional turun temurun khas jawa yang cukup populer dikalangan masyarakat Indonesia, kue ini sangat terkenal di daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit. Onde-onde  Terdapat bermacam-macam variasi, yang paling dikenal adalah onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi kacang hijau yang telah di haluskan. Variasi lain adalah dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota Mojokerto. 
Sejarah onde-onde dapat ditelusuri di Tiongkok saat zaman dinasti Tang, di mana makanan ini menjadi kue resmi daerah Changan (sekarang Xian) yang disebut ludeui . Makanan ini kemudian dibawa oleh pendatang sana menuju ke daerah selatan Cina, lalu berkembang luas hingga daerah-daerah Asia timur dan tenggara.
Pada saat ini banyak sekali varian hasil kreasi dari onde-onde ini antara lain ialah onde-onde kumbu (onde-onde isi gula merah), onde-onde kering, onde-onde ketawa, resep onde-onde ceplus / mini dan masih banyak lagi lainnya.
Dalam pembuatannya, onde-onde di bagi menjadi 3 tahapan, agar lebih mudah dalam proses pembuatannya yaitu tahap pertama ialah pembuatan isi dari onde-onde, lalu pada tahap kedua membuat kulit adonan luar dan tahap ketiga alias tahap terakhir ialah finishing alias penggorengan.


ONDE-ONDE KACANG HIJAU

1. Cara membuat isi Onde-Onde

Bahan isi Onde-Onde
  √  Kacang hijau kupas  250 gr
  √  Garam 1/2 sdt
  √  Gula pasir 100 g
  √  Vanilli bubuk 1/4 sdt

Cara membuat isi Onde-Onde
Rendam kacang hijau kupas selama 4-5 jam. kemudian cuci dan bilas sampai bersih.
Steam / kukus kacang hijau yang telah dicuci tadi hingga empuk. kemudian tumbuk halus selagi panas sambil tambahkan gula, vanili dan garam kemudian aduk dan uleni hingga rata.
Ambil secukupnya kemudian bentuk bulatan- bulatan kecil, sesuaikan dengan ukuran ukuran onde-onde yang ingin kita buat. kemudian sisihkan.

2. Cara membuat kulit Onde-Onde

Bahan kulit Onde-Onde
  √  Beras ketan 500 g
  √  Tepung beras 75 g
  √  Gula pasir 250 g
  √  Air hangat 150 ml
  √  Garam 1 sdt
  √  Vanilla bubuk 1/2 sdt

Cara membuat kulit onde-onde
Langkah pertama campurkan kedua tepung beras, vanili dan garam sambil diaduk hingga rata.
Perlahan demi perlahan tuangkan air panas sambil terus diaduk, hentikan penambahan air jika sekirannya adonan sudah dianggap kalis dan bisa dibentuk.
Ambil 2 sendok makan adonan lalu pipihkan dan bikin cekungan ditengahnya, kemudian letakkan isian kacang ijo yang telah di buat sebelumnya, kemudian tutup adonan dan putar ditelapak tangan hingga menyerupai bola, lakukan hal ini hingga adonan habis.

3. Finishing

Bahan
  √  Wijen 200 g
  √  Minyak untuk menggoreng

Cara mengoreng onde-onde
Ambil onde-onde setengah jadi tadi kemudian celupkan kedalam air dingin, lalu gulingkan onde-onde yang basah tersebut diatas piring yang berisi wijen, gulingkan hingga merata dan wijen menutupi permukannya, kemudian pinggirkan sejenak.
Siapkan wajan dengan minyak yang telah dipanaskan, gunakan api sedang agar onde-onde tidak cepat gosong sebelum matang.
Masukkan onde-onde siap goreng tersebut, dan goreng hingga berwarna kuning keemasan, dan usahkan jangan terlalu sering dibalik, agar wijen tidak rontok dan terlepas.
Sambal Matah adalah nama salah satu hidangan sambal khas dari bali yang terdiri atas bawang merah, cabai rawit, sereh, terasi bakar, garam, dan bisa juga ditambahkan cabai besar untuk memberi tambahan rasa. Bahan-bahan tersebut dicampur, dirajang halus, lalu diremas-remas untuk menyatukan rasa. Terakhir, ditambahkan minyak kelapa asli dan air perasan jeruk limau.
Makanan ini disajikan biasanya bersama dengan nasiplecing kangkung dan daun kemangi. Makanan ini cukup populer di daerah-daerah pesisir Bali; diantaranya di pantai Jimbaran (Kuta), pantai Sanur (Denpasar), dan pantai Lebih (Gianyar).






Sambal Matah

Bahan :
  √  Bunga Kecicang (Kecombrang) 100 gram
  √  Bawang Merah 150 gram
  √  Cabai Rawit 60 gram
  √  Jeruk Limau 2 buah
  √  Terasi 3 gram (sangrai)
  √  Minyak Kelapa 10 ml
  √  Garam secukupnya

Cara Membuat :
Bawang merah, cabai rawit dan bunga kecicang diiris tipis-tipis kemudian tambahkan terasi sangrai.
Remas-remas sebentar dengan minyak kelapa, beri garam dan air perasan jeruk limau.
Sajikan.

Sebagai catatan saja bila anda tidak menyukai  bunga kecicang, anda bila mengganti bahan ini dengan menggunakan mangga muda ataupun belimbing wuluh tergantung mana yang anda suka.



Lihat Kuliner Khas Bali Lainnya :




Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian yaitu dari kata "bak" yang berarti daging dan "pia" yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging. Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia.
Bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta. Mengingat masyarakat Jogja cukup banyak yang beragama Islam, pada perkembangannya, isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa-rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam.
Di desa Pathok, dulunya penduduk tidak mengenal istilah "merek", sehingga bakpia yang dijual hingga saat ini berlabel "nomor rumah produsen", misalnya nomor 75. Lalu muncul beberapa merek bakpia yang bukan dari nomor rumah, seperti Djava dan lain-lain.
Lezatnya rasa bakpia menjadikan kue ini menjadi salah satu favorit para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Bakpia bisa didapatkan di toko bakpia atau toko yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta.
Ada lebih dari 100 merek bakpia. Bakpia yang paling terkenal adalah Bakpia Kurniasari, Bakpia 145, Bakpia 75, Bakpia 25, Bakpia Merlino, Bakpia Djava, dan Bakpia Kencana, dll. Masing-masing merek memiliki ciri khas yang unik.


Bakpia Phatok (Phatuk)

Bahan-bahan :

Bahan kulit :
  √  125 gram tepung terigu rendah protein
  √  65 gram tepung terigu tinggi protein
  √  100 ml air 
  √  2 sendok makan gula pasir
  √  1/2 sendok makan garam
  √  200 ml minyak sayur 
      (untuk campuran adonan 50 ml dan untuk rendaman 150 ml) 

Bahan Lapisan :
  √  65 gram tepung terigu rendah protein
  √  25 ml minyak sayur
  √  1/2 sendok makan margarine

Bahan Isian :
  √  100 gram kacang ijo/kacang hijau yang telah dikupas (rendam semalaman)
  √  150 ml santan (dari 1/2 butir kelapa)
  √  1/8 sendok teh garam
  √  1 lembar daun pandan
  √  25 gram gula pasir
  √  50 gram gula merah atau gula jawa
  √  1 sendok makan minyak

Cara Membuat Bakpia Pathok Khas Jogja :

Membuat Bahan Isian Bakpia :
Kukus kacang ijo yang sudah ditiriskan, selama kurang lebih 20 menit sampai kacang mengembang, lalu angkat. 
Masukan gula pasir, gula merah, garam, santan dan daun pandan, masak hingga mengental rata (kalis), tambahkan minyak sebelum api dimatikan.
Aduk campuarn tersebut hingga mengental rata (kalis) dan licin.
Angkat lalu tunggu sampai agak dingin lalu bentuklah menjadi bola-bola kecil.

Membuat Bahan Lapisan Bakpia :
Aduk semua bahan lapisan hingga rata, lalu sisihkan.

Membuat Bahan Kulit Bakpia :
Panaskan air tidak sampai mendidih, masukan gula aduk sampai gula larut semua dan merata lalu angkat.
Campurkan terigu dan garam hingga rata, tuangakan air larutan gula sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga merata.
Tuangkan minyak sayur sambil diuleni hingga merata dan kalis.
Ambil adonan kira-kira 10 gram. Pipihkan adonan, lalu ambil sedikit adonan lapisan, ratakan diatas permukaan adonan sebelumnya hingga rata.
Lipat adonan dan rekatkan ujungnya membentuk bulatan.
Rendam adonan bulat ke dalam minyak yang tersisa selama kira-kira 15 menit.
Pipihkan adonan sampai agak tipis, lalu isi dengan adonan bahan isian, bentuk bulat pipih.
Panggang adonan yang sudah diisi kedalam oven dengan temperatur 200 derajat C smapai matang kira-kira 15-20 menit.


Di Yogyakarta, rasa telur pindang yang gurih dan manis didapatkan dari rebusan rempah dan bumbu yang juga berperan membuat kulit telur berwarna kecoklatan.  Telur pindang menjadi makanan khas Yogyakarta yang biasa disajikan dengan nasi gudeg dan sambal krecek atau di konsumsi bersama nasi hangat. Selain itu, telur pindang juga sering kali disajikan dengan tumpeng, nasi kuning, atau nasi campur.
Jenis telur yang digunakan pada umumnya adalah telur ayam, tetapi bisa juga menggunakan telur bebek. Untuk menambah aroma, lengkuas dan daun salam juga bisa ditambahkan selama perebusan.


Telur Pindang

Bahan:
  √  3.000 ml air
  √  10 butir telur
  √  5 lembar daun salam
  √  5 lembar daun jambu batu
  √  2 batang serai, memarkan, simpulkan
  √  4 cm lengkuas, memarkan
  √  1 sdm garam

Cara membuat:
Tempatkan air dalam panci, masukkan semua bahan, rebus telur selama 30 menit.
Angkat telur, pukul-pukul dengan punggung sendok sayur hingga retak, lalu rebus lagi selama 45 menit. Angkat, telur pindang pun siap menjadi pelengkap Gudeg Yogyakarta.

Tip:
Daun jambu batu dan kulit bawang merah juga bisa berguna untuk memberi warna cokelat kemerahan pada telur.
Daun jambu bisa diganti dengan 1 sdm bubuk daun teh, masukkan ke dalam air mendidih.